UKM itu memang perlu dan pantas dipajaki

     Saya ingat dulu ketika pemerintah DKI berniat akan mengenakan Pajak Pembangunan I kepada warung Tegal/ Warteg dan pedagang Kaki lima rumah makan, ributnya bukan main. Hampir semua orang membela sipedagang yang dianggap kecil, tidak pantas dikenai pajak, omsetnya kecil dsb dsb. Yang pada khirnya pemerintah mundur, gak jadi mengenakan pajak pada si awrteg dan restoran kaki lima lainnya.
     Kini juga ada wacana bahwa UKM itu akan dipajaki. Yang kena pajak ialah mereka yang beromset 4,8 M pertahun keatas. Yang dibawah kelas ini ditarik 1% dari omsetnya. Sedang yang warung tenda, kelilingan dan asongan tidak ditarik. Ini juga menjadi perbincangan hangat. Padahal ada warung tendas yang omsetnya jutaan permalam. Dikatakan Pemerintah itu tidak tahu berterima kasih, wong UKM itu sudah menampung tenaga kerja lebih dari 90% angkatan kerja, menggerakkan perekonomian mikro, sekian T uang yang berputa disitu, masak mau dipajaki?. Nah, menurut anda, bagaimana, apa pantas UKM dipajaki?

Omsetnya memang besar, penghasilannya juga besar
     Gak usah UKM yang memproduksi barang jadi, atau pemasar yang beromset besar, seorang pedagang Borjo yang sudah jadi dan mempunyai pelanggan banyak, itu penghasilannya bisa ratusan ribu bersih perhari. Saya dulu pernah punya tetangga yang menjadi PKL jualan borjo yang cukup lumayan besarnya, ternyata semua perabot rumah, TV kulkas, audio dsb, termasuk kondisi rumahnya, saya kalah jauh dibanding dia. Ini indikasi bahwa seorang pedagang PKL sebenarnya cukup besar penghasilannya. Apa dia juga membayar pajak atas usahanya itu? Rasanya gak pernah sepesrpun.
     Juga masih tetanggaku yang jualan nasi padang kaki lima, kalau pas omong omong santai, dia dengan bangganya mengatakan bahwa omsetnya gak kurang dari 200 porsi sehari. Belum kalau ada keramaian, karnaval, hari raya, liburan dsb, maka omsetnya bisa lebih tinggi lagi. Bayangkan berapa penghasilan bersih sehari.
     Anda pernah kepasar hewan?. Seorang blantik/ bakul sapi yang omsetnya 1 truk saja, misalnya 1 truk isi 5 ekor sapi, 1 ekor sapi harganya 10 juta, maka di kantongnya setidaknya ada uang 50 jut.
     Ini baru contoh UKM tingkat kakilima, sudah begitu penghasilannya. Lha kalau mereka yang memproduksi barang, punya pabrik kecil kecilan yang katanya pemasarannya sudah antar pulau bahkan mancanegara, berapa penghasilannya. Gini kok mereka berkilah gak mau dipajaki.

Memang UKM itu jatuh bangun
     Ya, memang penghasilan mereka tidak tentu. Sepanjang tahun ada bulan bulan yang gemuk, namun ada juga bulan bulan yang penghasilannya anjlok. Bahkan tidak jarang yang akhirnya bangkrut. Belum kalau sakit atau ada halangan lainnya, mereka tidak bekerja, ya tidak ada pemasukan. Ini lain dengan PNS misalnya yang meskipun ijin gak masuk, tetap dapet gaji.
     Namun ini mestinya buka alasan untuk menghindar dari pajak. Dan mereka sudah mempunyai kiat kiat untuk bisa survive, berapa penghasilan yang dipakai untuk hidup, berapa uang yang ditabung, berapa yang untuk mengembangkan usaha dsb. Apabila mereka jatuh, lambat launpun mereka mampu bangkit.
     Kondisi seperti ini mestinya pajak yang dikenakan juga tergantung kondisi usahanya. Maka apabila akan dikenai pajak, mestinya juga harus dihitung omset tahun yang berjalan.

Kuncinya adalah moralitas
    Ya, moralitas itulah kata kunci. Para pengusaha UKM harus disadarkan bahwa pajak itu untuk membangun negara, untuk menegakkan negara. Jangan disangkut pautkan dengan pelayanan. Kembalinya pada mereka secara tidak langsung.
     Tetanggaku yang beromset 200 porsi sehari yang saya ceritakan diatas, suatu saat dimintai sumbangan untuk pembangunan lingkungan RT/ RW, eh, ternyata hanya keluar lema rebooo. Gak sebanding dengan yang digembar gemborkan. Ini moralitas.
     Makanya langkah pertama kalau UKM itu mau dipajaki, PKL mau ditarik PP 1, biarkan mereka menghitung sendiri pajaknya yang harus mereka bayar setahun. Kalau yang omsetnya 200 porsi sehari, ngaku cuma 20 porsi sehari, langkah pertma biarkan saja. Kalau mereka yang mempunyai produksi yang katanya pemasarannya sampai antar pulau bahkan diekspor segala ngakunya hanya sekian puluh juta keuntungannya, ya biarkan aja. Makanya jangan dibatasi yang beromset 4,8M aja yang akan dipajaki, tapi semua aja yang sudah diatas batas penghasilan tidak kena pajak.

Maapin yeee...just only omong omong, sumbang saran........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gaya hidup......penyebab pengeluaran terbesar!!!

satu

      Suatu hari aku melihat tayangan Mario Teguh Golden Way di TV. Menceritakan/ mendiskusikan tentang gaji seorang karyawan yang baru tengah bulan, atau tanggal 12 sudah abiss... Bahkan oleh bung Mario digambarkan sebagai "gaji 12 pas" atau gaji tanggal 12 pas habis. Padahal itu gaji seorang eksekutip muda yang mungkin gajinya jutaan. Usut punya usut, pengeluaran terbesar adalah untuk menjaga gengsi, gaya hidup, galamour entah apa lagi, yang jelas bukan untuk pengeluaran primer, sekunder, tapi untuk pengeluaran tersier kuarter dst.
      Lha gimana tidak habis pada tanggal 12?, lha wong abis pulang kantor tidak langsung kerumah, tapi bersama temen temennya langsung ke kafe, gym atau ke mal berbelanja dsb. Di kafe tentunya bukan hanya nongkrong, tapi ya minum minum yang tentunya bukan sekedar aqua, tapi ya minuman berkelas. Capucino, soft drink, juice dsb. Camilanpun ya temtunya bukan galundeng, combro, tempe goreng dsb, tapi  roti dari belahan dunia lain.
     Kalau suka nongkrong ke kafe, mal dsb temtunya bajunya, sepatunya ya bukan merk murahan (apalagi pake sarung ). Parfum, rokok mungkin, yahhh pokoknya biaya tinggilah. Datengnyapun juga gak pakai angkot, ojek dsb.
      Kalau tanggal 12 udah abis, ya udah pas, wong gaya hidupnya kayak gitcu...........

dua 
      Seorang staf dengan masa kerja 2 tahun, tentunya gajinya ya cukup cukup aja. Eh, ternyata sudah berani "menyekolahkan" SK pengangkatan PNSnya untuk kredit ke bank. Dan ternyata untuk membeli mobil keluaran terbaru. Nanti abis pulang kantor tentunya si mobil tidak langsung dibawa pulang, melainkan puter puter dulu dikota untuk sekedar meproklamirkan bahwa "aku punya mobil baru"
     Ini gaya hidup. Tapi sadarkan dia bahwa tidak ada orang yang kagum padanya. Alih alih kagum, malah dipergunjingkan....."baru jadi pegawai baru aja udah beli mobil, uang dari mana, nanti apa kuat nyicilnya kalau memang kreditan". "Trus nanti akan diparkir dimana, wong rumahnya ga ada garasinya"

tiga
     Ini dia ungkapan seorang menokad...."biar kalah nasi asal tidak kalah aksi". Ungkapan ini jelas menggambarkan bahwa untuk menjaga aksi, menjaga gengsi, lebih diutamakan dayipada urusan perut. Lapar gapapa asal bisa nggaya.

empat
     Dalam banyak kasus, ternyata nafsu membeli itu bukan karena kebutuhan, tapi membeli karena gengsi. Memiliki barang bermerk adalah suatu kebanggaan dan menjadi sesuatu yang penting dan mengalahkan yang lainnya. Wah, ini namanya orang sudah diperbudak oleh iklan atau pandangan orang. Pokoknya harus mempunyai barang barang branded, keluaran terbaru. Kalau sampai gak punya barang keluaran terbaru, atau kalah ama milik temen, nelongsoooo.....
     Wah, padahal yang namanya gadget itu tiap tahun mesti ada keluaran baru. Juga mobil atau barang kebutuhan lain. Kalau gengsi harus mengikuti trend keluaran terbaru, ya itu tadi! gaji berapapun tidak akan cukup. 12 pas....baru tanggal 12 udah abiiis.

lima
     Apadaya, kalau mengikuti pergaulan teman teman, nongkrong di kafe, gonta ganti gadget, gonta ganti merek kendaraan, sepatu , tas, baju, T shirt semua yang branded, akhirnya diikuti, maka diem diem ternyata makan hariannya di warteg. Pokonya ga perlu bergizi asalnya ngirit, lha uangnya buat nongkrong  di kafe atau pergaulannya lainnya.
     Apadaya, sekarang yang namanya kebutuhan primer itu bukan hanya makan, sandang dan papan, tapi bensin, pulsa dan sosial itu udah masuk kebutuhan primer. Tapi percayalah padaku! Sebenarnya gadget, mal, kafe itu bukan kebutuhan primer. Tersier atau kuarter kaleee.....
enam
     Ini belum kalau kemudian masuk dalam grup, organisasi atau pergaulan kaum sosialita yang jelas pasti akan memakan anggaran sangat tinggi. Tas branded jutaan rupiah, baju dari butik ternama, gadget, mobil dlsb.
     Kalau itu semua bisa mendukung kinerjanya, bisa tampil lebih produktif, ya gapapa. Memang ada pekerjaan yang menuntut kita agar tidak ketinggalan jaman, bisa diterima di semua pergaulan, seperti misalnya seorang konsultan, sales produk berkelas, agensi atau pengacara, tentunya untuk menjaga standing ya harus berpenampilan elegan. Namun tentunya belanja harus disesuaikan dengen penghasilan.

tujuh
     Nah, gaya hidup yang serba wah demi menjaga gengsi, atau demi pergaulan, tentunya ada konsekwensi pada kantong. Kalau seorang eksekutip dengan gaji tinggi, pergaulannya tinggi, ya sudah pas. Tapi kalau seorang staf perusahaan, apalagi seorang PNS ikjut ikutan bergaul ala selebritis atau sosialita, lha....ini yangmungkin akan mendorong penyelewangan.
     Mungkin penyelewangan bisa berupa korupsi duit perusahaan, setoran yang dimakan sendiri, bisa berupa suap menyuap, atau mungkin malah hal yang negatip lainnya. "Nyamnbi" yang berkonotasi negatp, dsb.

terussss.......
     Untuk itcu sodara sodara, ingatlah masa depan. Ukur baju badan sendiri, jangan silao, jangan ikut ikutan orang lain. Berapapun gaji anda, ya itu dicukup cukupkan. Bahkan mestinya, seberapapun gaji kita, harus ada yang disisihkan untuk ditabung dan diinvestasikan. Ingat, kebutuhan hidup bukan hanya untuk jaga gengsi, tapi untuk sekolah anak, untuk hari tua, dan siap siap, siapa tahu ada hal yang emergensi seperti berurusan dengan rumah sakit dsb. Tapi ini gak minta minta lho....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

asyik dibaca : THE 100 GREATEST INVENTIONS, Tom Phlibin........

     Buku ini sebenarnya udah terbitan 2010 yl. Tapi baru saya baca, lantaran belinya di pesta buku Gramedia, yang murah. Murah meriah, dengan tebal 416 halaman seharga 10 reboo, pengetahuan kita bertambah, mengisi waktu luang, asyik, cuma ya agak telat gitu.
     Kalau waktu SD dulu kita hanya diperkenalkan Thomas Edison yang menemukan lampu pijar/ bolam, atau Graham Bell yang menemukan telepon, radio ditemukan oleh Marconi, lha penemuan penemuan berikutnya mungkin kita sudah gak tahu. Ada pesawat terbang, tank, komputer, AC, lemari es dsb, kita sudah gak tahu siapa yang pertama kali meneukannya.
     Nah buku ini memuat 100 penemuan didunia ini yang mempengaruhi kehidupan manusia. Berkat penemuan ini, kehidupan manusia menjadi lebih mudah. Kita bayangkan kalau gak ada mobil, kalau gak ada pesawat terbang, kalau gak ada kapal yang bisa melaju cepat, berapa waktu yang dipakai untuk menempuh jakarta - surabaya? Juga penemuan untuk kepentingan kedokteran, mulai dari mikroskop, termometer, inkubator, CT scan, alat pacu jantung dsb, dampaknya derajat kesehatan meningkat, usia harapan hidup juga meningkat, bahkan banyak orang yang bisa diperpanjang hidupnya karena penemuan penemuan dibudang kedokteran.
     Juga dalam dunia hiburan, mulai dari bioskop, film, kamrena, tape recorder, Video, dsb, eh, mestinya diawali dari gramapon dulu ya.... ini sangat membantu manusia untuk menemukan hiburan.
     Bagi anak muda, kiranya buku ini bisa menjadi pemacu untuk menjadi seorang penemu. Find a new finding. Penemuan itu kadang terjadi secara tidak sengaja. Namun walau tidak sengaja, kalau tidak tahu dsar dasarnya, ya akan berlalu begitu saja. Tapi lebih banyak penemuan yang terjadi karena adanya percobaan ilmiah, atau pengembangan dari penemuan sebelumnya. Mudah mudahan anak muda yang membaca buku ini, terinspirasi oleh penemuan sebelumnya, bisa menjadi seorang inovator, peneliti yang akan menghasilkan penemuan yang berguna bagi kehidupan manusia.
      Memang buku ini hanya membahas penemuan penemuan barang, tehnik, tehnologi yang penting bagi kehidupan manusia. Namun penemuan suatu sistem, tatacara, atau hal hal yang bersifat non benda namun berpengaruh pada kehidupan manusia, tidak dibahas disini.
     Mudah mudahan Tom Philbin akan membuat seri kedua, ketiga dsb yang mengkisahkan penemuan penemuan lainny. Buku ini hanya memuat 100 penemuan saja. Namun, sekali lagi asyik dibaca dan menambah pengetahuan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Buntil, si daun talas yang menggoda

     Buntil itu masakan khas mana sih?. Rasanya tiap daerah ada lauk yang namanya buntil ini. Ya, memang dengan tampilan dan rasa yang sedikit berbeda, tapi buntil ya tetap buntil yang bahan dasarnya daun talas itu. Seorang teman dari solo pernah bercerita, mendapat oleh oleh buntil dari kotaku. Dia sangat terkesan, lalu pesan padaku, besok kalau ke solo dibawakan  buntil ala kotaku ya....
     O, jadi buntil dari kotaku itu ada kekhasannya dan sudah dikenal oleh beberapa penggemar kuliner. Kalau kotaku terkenal dengan getuknya sebagai camilan khasnya, maka buntil adalah lauk khasnya. Lalu bagaimana menyiapkan buntil ala kotaku?

 meyiapkan bumbu
Bumbu daripada buntil terdiri dari :
kelapa yang agak muda, diparut 
lombok merah atau lombok rawit, dibiarkan utuh
terasi sepotong
gula merah sesuai selera
kencur sebutir
bawang merah 5 siung
bawang putih 3 siung
asam jawa sebutir
garam secukupnya
semua bumbu ditumbuk halus kecuali lombok yang dibiarkan utuh, lalu dicampur dengan kelapa parut , kemudian dicampur dengan isinya
Isi daripada buntil bisa berupa ikan tongkol, ikan teri, ikan peda dsb, diambil dagingnya, lalu dipotong kecil sebesar ibu jari
 
menyiapkan daun talas
Daun talas yang dipakai sebaiknya daun talas yang berasal dari sawah, pokoknya daun yang kena sinar matahari langsung dalam intensitas yang lama. Daun yang begini biasanya tidak gatal. Daun lalu dijemur lagi sampai layu dan dibersihkan.

Selanjutnya, diatas daun talas yang dilembar, ditaruh adonan bumbu, kelapa dan isi kira kira 1 sendok makan, lalu digulung. Gulung dengan daun talas berlapis lapis 3 - 4 lapis sampai kira kira gulungan tersebut sebesar telur bebek, lalu taruh diatas daun pisang untuk membungkus.

membungkus
Ya, lalu dibungkus dengan daun pisang, selanjutnya di jepit dengan lidi/ biting. Besar kecilnya bungkusan sesuai selera, tapi biasanya ya sebesar telur bebek itu.
mengukus
Bungkusan yang sudah jadi selanjutnya dikukus pada dandang sampai matang. Kira kira setengah jam gitulah. Tapi katanya kalau lebih lama akan lebih awet lagi. Kalau udah mateng, sebaiknya cepat cepat diangkat dari tempat mengukus, sehingga tidak terlalu basah.
jadi deh...buntilnya sudah jadi, tinggal menikmati. Kalau dikotaku, buntil ini akan dengan mudah ditemukan ditoko oleh oleh, dipasar pasar atau diwarung makan. Buntil yang dipasar pasar ada yang tidak dibungkus, tapi ditaruh di satu loyang lebar, tempat mengukus. Jadi caranya ya seperti diatas, sesudah digulung sebesar telur bebek tadi, tidak dibungkus dengan daun pisang, tapi ditata rapat dalam satu loyang. Sesudah satu loyang penuh, ditambah santan dan sisa sisa bumbu, lombok rawit, lalu dikukus sampai matang. Jadi buntil yang begini memang sedikit berkuah.
Selamat menikmati buntil khas kotaku........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fenomena Golput, siapa yang diuntungkan?

     Jumlah golput, atau pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya dalam pemilihan umum, baik pemilu kepala daerah maupun pemilu legislatif, semakin hari semakin meningkat saja. Kalau 5 - 10 tahun yang lalu masih sekitar 10 - 20 %, maka saat ini, akhir akhir ini, jumlahnya sudah mendekati 50%, bahkan dibeberapa daerah ada pemilukada yang tingkat keikut sertaan pemilih dibawah 50%. Keadaan ini mesti ada sebabnya, dan menjadi keprihatinan bersama, kenapa ini terjadi?
     Namun fenomena golput ini ada yang diuntungkan. Siapa? Kenapa diuntungkan?. Lha, ya yang dihitung hanya suara yang sah, otomatis, partai atau calon kepala daerah yang bisa menggalang masa yang fanatik, yang solid, yang taklid membuta, itulah yang diuntungkan.

Masa mengambang
     Masa mengambang/ floating mass, digambarkan sebagai orang/ masa yang tidak punya pilihan partai, tidak berpartai, jadi orang bebas. Mereka baru akan menentukan pilihan menjelang coblosan, atas dasar pertimbangan mereka sendiri. Ada yang karena kenal, sama sama satu daerah, seagama, pokoknya yang primordial primordial gitulah. Jarang yang memilih karena kwalitas individu, atau mainset orangnya, atau garis partai yang seide.
     Masa mengambang inilah yang berpotensi menjadi golput. Tatkala tidak ada pilihan, tidak ada partai yang cocok dengan mainsetnya. Tatkala para calon kepala daerah dianggap tidak ada yang cocok, atau bacaleg yang dianggap gak mutu, track recordnya udah ketahuan jeleknya, maka tidak ada pilihan lain kecuali golput.
 
Masa yang fanatik pada pilihannya
     Namun ada juga masa yang sangat fanatik terhadap pilihannya. Partai ini, partai itu atau bacaleg ini, calon kepala daerah yang itu dsb. Sekali lagi, kefanatikan tetrhadap satu pilihan, partai, orang atau calon lainnya, lebih didasari karena sentimen daerah, suku, agama dsb. Lagi lagi ikatan primordial yang dikedepankan.
      Masa yang seperti ini, tidak akan peduli apabila ketahuan bahwa idolanya ternyata mempunyai track record yang jelek, belangnya kelihatan, atau terungkap bahwa partai ini mencari dana partai dengan cara kongkalingkong ngadali APBN. Pokoknya membuta tulilah. Partaiku, atau orang pilihanku adalah is the best.
     Nah, partai partai atau bacaleg atau balon kepala daerah yang bisa menggalang masa yang fanatik seperti inilah yang akan diuntungkan manakala fenomena golput semakin mem besar. Masa seperti ini so pasti akan mencoblos pilihannya, tanpa peduli bagaimana mutu pilihannya. Semakin besar masa seperti ini, makin besar pula keuntungan partai atau orang/ bacaleg dan balon kepala daerah.
 
Perbaiki mental dan moral bacaleg, balon kada
      Sayangnya, orang yang bisa menggalang pengikut fanatik seperti ini rata rata kok ya orang dengan kompetensi, kwalitas dan kredibilitas yang rendah. Seorang mantan preman yang mempunyai masa yang banyak, lalu menjadi ketua satgas satu partai, lalu menjadi bacaleg, wah orang yang seperti ini justru mempunyai masa/ pemilih yang banyak. Jika fenomena golput membesar, bisa bisa orang semacam ini justru yang akan menjadi calon jadi. Bayangkan, bila yang dihitung hanya suara sah, padahal suara tidak sah dan golput buaanyak sekali, sedang si bacaleg seperti ini punya masa pengikut fanatik yang berjumlah ratusan aja, bisa bisa malah jadi.
      Oleh karena itu partai harus jeli, mengkader, menetapkan persyaratan moral yang tinggi pada calon calonnya. Bacaleg, balon kepala daerah, harus benul benul orang yang bersih mental moral, punya track record yang baik dan jangan hanya mengejar suara/ mengejar kemenangan. Jangan kayak diluar negeri, dimana ada seorang mantan pelacur, mantan penari striptis bisa menjadi anggota parlemen. Apalagi mantan bandit, mantan mafia.

Usulan yang ngaya wara
     Ini usulan yang ngaya wara, diawang awang. Bagaimana kalau golput itu juga dihitung?. Ini semata mata untuk memberi tekanan moral kepada para bacaleg dan balon kepala daerah. Misalnya jumlah anggota DPR RI itu 560 orang, sedang dalam pemilu legislatif yang menggunakan hak pilih 50% dan suaran yang sah hanya 50%, maka ya jumlah kursinya hanya 50% aja, jadi cuma 280 orang doang. Biar para politikus politikus itu pada nyahoo, bahwa mereka sebenarnya sudah tidak disenangi oleh rakyat.
     Dengan dihitungnya suara golput dan menentukan prosentase kursi nanti, diharapkan partai partai itu kalau memilih bacaleg ya yang mutu, kompeten, dan bisa diterima oleh rakyat. Dan nanti kalau sudah duduk dikursi yang terhormat, ya juga harus menjaga kehormatan, nama baik, betul betul bekerja untuk rakyat. Tidak cuma absen terus ngilang, tapi kalau ada kunker rajinnya bukan main.

So, sekali lagi ini usulan yang ngaya wara, sekedar pesan moral kepada para politikus....... 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Memilih kucing untuk keayangan

     Waktu kecil dulu, kami sekeluarga adalah penggemar kucing. Bapak , ibu, kakak, adik, semua senang sama kucing. Rumah kami luas, dengan halaman yang juga luas, ada kebun dibelakang, sehingga walaupun kucing kami belasan ekor, rasanya didalam rumah tidak ada bau kucing. Kini, keluargaku tinggal di perumahan yang lahannya cuma puluhan meter, itu saja sudah dipenuhi bangunan. Kalau nekat piara kucing, ternyata seluruh rumah akan bau kucing. Kencing, berak, bulu dsb.
    Kucing adalah binatang kesayangan, binatang rumah yang bisa jadi sahabat dan keberadaannya sangat luas digemari. Namun jangan hanya keinginan memelihara kucing, harus juga punya komitmen untuk merawat, enyayangi dan meluangkan waktu untuk bermain, memberi makan, menjaga kesehatan dsb.

Bagaimana memilih kucing
     Kucing pada dasarnya adalah carnivora. Setelah mengalami domestikasi/ penjinaan selama ribuan tahun, akhirnya kucing menjadi hewan kesayangan dan jinak. Bangsa kucing itu bermacam macam. Ada yang tetap pada galur murni, yang kemudian menjelma menjadi kucing ras, ada juga yang tercampur baur dan kita kenal sebagai kucing kampung atau kucing lokal. Ada juga yang masih liar dialam bebas.
     Nah, kalau kita ingin memelihara kucing, bagaimana cara memilihnya? Ini ada beberapa tips untuk memilih kucing:
  1. dalam keadaan sehat, ini bisa dilihat, walau dalam keadaan tidur, kucing itu kalau dibelai belai pasti akan merespon.
  2. bagi kucing ras, pastikan ada kartu silsilahnya/ pedigree, kartu registrasi dan kartu vaksinasi. Kucing ras yang gak ada pedigreenya, sama aja dengan kucing kampung.
  3. gampangnya aja, kalu ingin beli kucing ras, beli aja di cattery, breeder atau petshop yang terdaftar
  4. lihat bentuk tubuh, anatomi, keseimbangan, tubuh, cacat dan juga kebersihan. Kebersihan ini dapat dilihat indikasinya pada, anus, telinga , mata dan mulut.
  5. perhatikan juga kulit dan bulunya. Bulu yang sehat akan nampak mengkilap, bebas dari jamur, kutu, scabies dsb. Kucing yang berkutu tanda gak dirawat oleh pemiliknya.
  6. liat juga kotorannya, encer atau cair
  7. pilih kucing yang tidak agresif/ galak.
Ras atau kampung?
     ya, ini tergantung anda. Tapi pilihan itu mesti ada resikonya. Pilih kucing ras, siapkan duit yang banyak karena harganya tinggi. Pemeliharaannya agak rewel, njlimet, pakannya juga bukan sekedar ikan asin.
     Pertimbangkan juga rumah anda itu luas gak. Lha kalau cuma RSS ya jangan memaksakan diri piara kucing ras dsb. Kucing ras kadang sangat sensitip thd lingkungan, perubahan kondisi, iklim dan cara pemeliharaan. Lha kalau kucing kampung, disamping harganya terjangkau, juga peraewatannya mudah, cuma gak enaknya kucing kampung ini suka ngelencer, apel ke tetangga dan loyalitasnya kurang.

anak kecil, peralatan kita perlu dijaga
     Anak kecil ada yang tidak tahan bulu kucing sehingga bisa jadi alergi, asma dsb. Maka jika anda memeliharan kucing, pastikan tidak berpengaruh buruh pada keluarga. Juga wanita hamil, kadang bisa tertular toxoplasmosis dari kucing.
     peralatan kita juga perlu dijaga. Kucing suka menggaruk garuk untuk mengasah kukunya. Lha kalau yang digaruk kursi tamu, sofa, atau peralatan lainnya, bisa rusak semua.
kesehatan kucing
     Seperti halnya manusia, kucing juga perlu dicek kesehatannya, dibawa ke dokter hewan, dan diwaktu kecil juga divaksinasi. Lebih lebih kalau kucing ras, tentu lebih sensitif lagi. Pendek kata, begitu melihat ada kelainan atau berbeda dengan biasanya, itu tanda bahwa sang kucing tidak enak badan. Mungkin makan yang tidak habis, tidak mau bermain main, keluar ingus, diare dsb, itu tanda kucing lagi sakit. Segera dibawa kedokter.
menjaga kebersihan dan lingkungan
     Jangan sampai rumah kita bau kucing, mulai dari ruang tamu, ruang keluarga, dapur, semua bau kucing. Bulu, kencing, kotoran ada dimana mana. Lha kalu udah begini, apa gunanya memelihara hewan kesayangan?
     Membiasakan kucing kencing dan berak pada tempatnya, sebenarnya mudah, asal dimulai dari kecil. Tempatkan wadah yang agak luas, diisi pasir bersih, lalu taruh didalam rumah atau tempat yang kita ingini. Luasan tempat ini ialah bisa dipakai untuk berputar kucing apabila berak. Jangan cuma besek atau wadah plastik yang sempit.
     Namun wadah ini bisa menjadi sarang Toxoplasma gondii, sipenyebar toksoplasmosis. Untuk itu wadah pasir ini harus sering sering dijemur, pokoknya jangan sampai terlalu lembab/ basah. kalau udah tidak layak, perlu diganti dengan pasir baru.

pakan
     Untuk kucing kampung, tidak terlalu masalah. Bisa nasi yang dicampur daging, ikan asin, dsb. Tapi ingat, pada dasarnya kucing adalah karnivora, jadi ya tambahlah daging atau sejenisnya. Cuma kalau daging mentah dsb, disamping sudah tidak sesuai, juga bisa berakibat sifat karnivora aslinya muncul. JUga jangan terlalu banyak garan, karena garam bagi ginjal kucing adalah racun, bulu rontok dsb.
     Untuk kucing ras, gampangnya beli catfood gitu ajalah. jenis catfood disesuaikan dengan umur, waktu hamil dsb.

jalan keluar: sayangi kucing tak bertuan
     Ada seorang pecinta kucing, tapi karena rumah dan lingkungan tidak memungkinkan memelihara kucing, lalu bagaimana? Jalan keluarnya, ya sayangi saja kucing liar/ kucing tak bertuan yang ada di semua lingkungan. Di pasar pasar, lingkungan perumahan, pasti ada kucing liar tak bertuan. 
    Kucing seperti ini sebenarnya kacian. Udah kotor, penyakitan, pakan cuma sisa sisa makanan. Kalau kita openi, sayangi, tiap hari diberi makan, maka lambat laun akan menjadi bersih, sehat dan bisa menjadi kesayangan kita walau bukan milik kita.
     Saya sendiri juga selalu memberi makan kucing yang tiap hari berjaga didepan rumah. Tidak kita ijinkan masuk rumah, hanya didepan pintu, namun tiap hari kita sediakan makan, dan lama lama ya itu tadi, sehat, bersih, jinak dan bisa kita ajak bermain main.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pesan moral : Puisi yang ke tigapuluh lima

Engkau berada diantara dua kenikmatan
Engkau tak tahu mana yang sesungguhnya
musuh paling akbar bagimu
dosamu tak terlihat oleh lain insan
atau datangnya pujian dan sanjungan

Andai mereka tahu akan besarnya dosamu
takkan sudi mereka menerima akan kehadiranmu

Itulah nikmatKu padamu ya insan
dan nikmat yang lebih besar lagi
adalah nikmat kesehatan yang kulimpahkan
pertolongan mereka takkan butuhkan lagi

Mereka itulah yang butuh bantuanmu
 hingga kau terhindar dari kejelekannya
maka bersyukurlah padaKu
ya insan semuanya 

Belajarlah kenali diriKu
sebanyak nikmat yang Aku limpahkan
bersihkan riya jumawa dalam dirimu
bak musafir yang kawatir bekal kau siapkan

Hatimu yang keras membatu
menangis karena amal perbuatanmu
dan amal perbuatanmu
menangis karena ragamu

Ragamu akan menangis karena mulutmu
dan mulutmu akan menangis karena matamu

KekayaanKu tiada pernah akan habisnya
sebanyak kau berinfak, sebanyak itu pula Kulimpahkan rejeki
seberapa kau kikir, sekedar itulah Kutahan rejeki
ingat itu semua, wahai manusia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS