Mobil murah.....kebijaksanaan ini dibawah tekanan siapa?

Aku hanya usul pada para pemegang kebijakan.........dengan adanya mobil murah, akan makin banyak mobil yang berseliweran dijalan. Lha apa gak mangkin macet...???
Punya mobil memang hak setiap warga, dan pemerintah gak bisa melarang!!!. Namun sebenarnya pemerintah dapat menentukan prasyarat seseorang punya mobil, yakni satu aja :.....PUNYA MOBIL HARUS PUNYA GARASI.......
cobalah sekali sekali blusukan kekampung, perumahan....maka kalau malam jalan akan dipenuhi mobil parkir lantaran yang punya mobil gak punya garasi....sampai mau lewat aja syusyah........Makanya sekali lagi prasyarat punya mobil harus punya garasi.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ANTARA TENGKLENG DAN GULAI



Bermula dari kota Solo sana, walaupun bukan khas Solo, tengkleng menyebar dan menjadi masakan favorit bagi pemburu kuliner. Bahkan pada setiap acara resepsi pernikahan dsb, tengkleng menjadi hidangan yang diburu oleh para tamu. Ya, masakan yang terdiri dari tulang tulang, kaki dan kepala kambing dengan kuah yang segar, encer, sedikit pedas dengan aroma rempah yang sedang sedang saja, itulah sekilas masakan yang namanya Tengkleng. Padahal, masakan aslinya dulu, waktu saya kecil dulu, tengkleng itu agak kental dengan aroma rempah yang kuat. Isinya memang tulang, kaki dan kepala kambing. Bumbunya sama dengan Gulai. Bedanya hanya isi, kalau gulai isinya jerohan kambing, seperti babat, iso, paru, jantung, ginjal bahkan kadang diberi daging kisi dsb. Dengan kata lain, tengkleng itu sebenarnya adalah versi murahnya gulai.
Evolusi dan modifikasi
Hampir semua masakan yang menyebar luas dan diterima oleh lidah berbagai daerah, rata rata telah mengalami modifikasi. Secara pelan berubah, menyesuaikan dengan permintaan pasar dan selera konsumen, lama lama terbentuklah satu masakan baru yang lain dengan aslinya dulu. Jadi jangan pernah berkomentar bahwa tengkleng sekarang lain dengan tengkleng yang dulu. Ya, memang lain karena telah disesuaikan dengan selera konsumen, pasar dan kebutuhan.
Lalu apa bedanya dengan gulai?
Ya, seperti yang saya katakan tadi, sebenarnya, dulu tengkleng itu adalah versi murahnya gulai. Bumbunya persis sama, hanya isinya yang beda. Tengkleng itu dulu adalah makanan rakyat kecil yang ingin makan gulai namun gak kuat beli. Makanya lalu beli tengkleng yang agak murah karena isinya tulang tulang doang. Lha kalau sekarang memang sudah agak berbeda, bahkan bagi penikmat kuliner bisa membedakan, jauh berbeda. Dimana letak perbedaannya?
·         Isi: kalau gulai isinya adalah jerohan dan daging kambing. Jangan harap menemukan tulang pada gulai. Sedang pada tengkleng isinya adalah kaki, kepala dan tulang kambing. Dewasa ini, karena sudah masuk gedongan, pesta, resepsi dsb, maka isi tengkleng bukan hanya itu, tapi sudah ditambah daging dsb, kayak gulai.
·         Kuah: kuah gulai cenderung lebih kental dengan santan dan lemak. Sedang kuah tengkleng dibuat lebih encer sehingga terkesan segar bila disruput.
·         Bumbu: bumbu gulai yang lengkap memang beraroma rempah yang kuat. Sedang pada tengkleng ada bumbu yang dikurangi sehingga aroma rempah tidak begitu menyengat. Ini juga disesuaikan dengan kuahnya yang lebih encer. 
Inilah bumbu gulai yang agak lengkap
Bumbu gulai aslinya dulu itu buuanyak sekalee, tinggal bagaimana anda akan membuat, mana yang lebih diperbanyak agar menimbulkan aroma rempah yang kuat. Palanya, atau kayu manisnya, atau cengkehnya, atau mesoyinya, semua akan menjadi kekhasan masakan masing masing warung kuliner. Kira kira seperti inilah bumbu gulai yang lengkap :
1.      Bawang merah
2.      Bawang putih
3.      Ketumbar
4.      Merica/ lada
5.      Jinten
6.      Cabe merah
7.      Cabe rawit
8.      Kunyit
9.      Kapulaga
10.  Jahe
11.  Pala
12.  Kayu manis
13.  Cengkeh
14.  Cabe jawa
15.  Kelapa sangrai
16.  Santan
17.  Daun salam
18.  Daun jeruk purut
19.  Sere
20.  Laos
21.  Asam jawa
22.  mesoyi
Nha...banyak to.., adapun jumlahnya tergantung berapa bahan yang akan dimasak.
Agar mendunia dan diterima masyarakat
Ya, agar mendunia itu memang perlu modifikasi. Bumbu gulai yang saebanyak itu mungkin jaman sekarang banyak yang kurang sabar membuatnya. Makanya para pamilik katering, warung makan, restoran dan hotel yang menyediakan tengkleng lalu memodifikasi bumbu agar lebih praktis dan diterima masyarakat. Masing masing masakan akan mempunyai kekhasan yang berbeda.
So....mari nikmati tengkleng...........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BID’AH ITU APA SIH?



Satu
Seorang teman di facebook meng up load gambar unta dipadang pasir, lalu member komentar..”Kalau apa apa kamu anggap bid’ah, maka naik aja unta seperti jaman Rasulullah dulu...” Lalu sang teman itu berkomentar banyak dengan nada geram bahwa ada satu kelompok dalam Islam yang selalu menjelek jelek kelompok lain, dan menganggap ibadah dari kelompok lain itu bid”ah. Saya gak tahu kelompok mana yang senang menjelekkan kelompok lain, lain teman itu nadanya menjurus pada kelompok/ organisasi tertentu yang sebenarnya cukup besar dan berpengaruh di negara kita ini. Tapi kok contonya naik unta? Rasanya yang namanya bid’ah itu masalah peribadatan, ritual peribadatan, buka masalah kehidupan. Lha jaman nabi belum ada kendaraan mobil, sepur dsb, apa lagi facebook. Apa lalu ini juga akan dilarang dengan dalih bid’ah tadi? Orang harus naik unta, gak boleh makan nasi tapi makan kurma, pakai baju model arab...walah walah.....

Dua
Dikampungku ada seorang ibu, sebut aja namanya bu Sam. Beliau adalah ketua ranting sebuah organisasi wanita terkenal, juga seorang ketua kelompok pengajian yang sering diundang untuk mengadakan pengajian, tahlilan tujuh hari, empat puluh hari dst orang yang meninggal. Pada setiap pengajian, sebelum membaca Yasin – tahlil, beliau sering membuka dengan uraian, yang intinya rasa geramnya pada kelompok tertentu yang selalu mem bid’ah bid’ahkan kegiatan mereka. Beliau juga menyampaikan argumen tentang kegiatan ini bukan bid’ah, ada dasarnya, dsb dsb.

Tiga
Saya sendiri pernah mengikuti suatu kajian yang diselenggarakan oleh kelompok pengajian yang dituduh oleh dua kasus diatas tadi, suka membid’ah bidahkan kelompok lain. Ya, memang kelompok ini tidak sejalan dengan dua yang diatas tadi. Tapi ini dalam satu kajian ditempat tertutup dan terbatas, gak dikoar koarkan. Dikaji secara ilmiah, dicari mana dalilnya, mana yang pro, mana yang kontra dsb. Selanjutnya, terserah kepada peserta, mau ikut yang mana. Lha yang berkoar koar kan malah mereka yang baca yasin tahlil pakai pengerasd suara, pakai pembukaan yang menyatakan kegeramannya, dan semua orang jadi tahu adanya perbedaan (atau perpecahan) dikalangan Islam.

Lha definisi bid’ah itu apa sih?
      Saya sendiri gak tahu definisinya. Tapi pengertianku, adalah suatu ibadah yang diada adakan, yang tidak ada tuntunannya. Sebagaimana suatu hadist yang terkenal dari Bukhari – Muslim, “ Barang siapa orang yang mengada adakan dalam ajaran Islam ini, yang tidak ada sumbernya dalam Islam, maka urusan itu ditolak “. Dalam hadist Muslim diriwayatkan “Barang siapa yang berbuat suatu amalan yang tidak ada perintah dari kami, maka amalan tersebut ditolak”. Pengertianku, amalan itu ya ritual dalam ibadah, bukan kegiatan hidup sehari hari. Bukan kalau perpakaian harus pakai baju kayak nabi, makan harus makanan yang dimakan nabi, naik unta...wah lha gak bisa fesbukan dong.  Ya, kita serap aja hukumnya, misalnya pakaian gak harus kayak orang arab, tapi yang penting menutup aurat dan praktis. Makan gak harus kayak orang arab, yang penting halal dan adab adab makan dipenuhi. Lha kalau ibadah, bid’ah, sunnah atau wajib, yang penting kita tahu dasarnya, tahu filosofinya, tahu alur pikirnya, lalu terserah kita mau ikut yang mana.
     Ada satu puisi yang ditulis oleh ulama pada abad ke 4 Hijriah. Berarti sudah 400 tahun sesudah rasulullah wafat. Puisi itu isinya memang sangat bagus dan menyentuh perasaan. Dan banyak dibaca oleh kaum Muslimin. Kalau dibaca untuk peringatan, pengajian dsb, saya kira gak masalah dan bukan bid’ah. Tapi kalau kemudian ada tuntunan dari seorang ulama, yang mengatakan bahwa membaca puisi itu pada malam Jum’at, akan mendatangkan pahala dan dosa kita akan diampuni selama seminggu kedepan, lha yang gini ini gak ada dasarnya. Cari di Ayat berapapun, cari di hadist manapun gak akan ketemu. Barangkali yang seperti inilah yang disebut bid’ah.
    Ada lagi satu cerita, bahwa tulisan “ALLAH” dan “MUHAMMAD”   yang selalu didmpingkan sebagai hiasan di masjid itu sudah ada sejak surga diciptakan. Kedua tulisan itu menghiasi setiap pintu sorga. Sampai sampai ibu Hawa, waktu masih tinggal disorga, bertanya kepada Allah, “ Ya Tuhan, siapa sih Muhammad itu, kok namanya terpampang disetiap pintu sorga?” Lalu Tuhan menjawab “ O, itu kekasihku, tapi lahirnya masih nanti dimenjelang hari akhir” Wah, cerita macam ini jelas gak ada dasarnya. Kalau dikatakan bid’ah ya monggo aja.
    Masih banyak amalan amalan umat Islam yang memang gak ada dasarnya. Tapi karena sudah berurat berakar dalam kehidupan, ya susah untuk merubahnya. Saya gak bisa memberi argumentasi, tapi hanya berpesan aja, henmdaknya kita mempelajari dasarnya, Qur’an dan hadist, lalu filosofinya, alur berpikirnya, lalu selan jutnya terserrah kita mau ngikuti yang mana.
    Jangan menyalahkan orang lain. Tapi kita harus yakin bahwa yang kita pilih adalah yang benar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS