Memilih kucing untuk keayangan

     Waktu kecil dulu, kami sekeluarga adalah penggemar kucing. Bapak , ibu, kakak, adik, semua senang sama kucing. Rumah kami luas, dengan halaman yang juga luas, ada kebun dibelakang, sehingga walaupun kucing kami belasan ekor, rasanya didalam rumah tidak ada bau kucing. Kini, keluargaku tinggal di perumahan yang lahannya cuma puluhan meter, itu saja sudah dipenuhi bangunan. Kalau nekat piara kucing, ternyata seluruh rumah akan bau kucing. Kencing, berak, bulu dsb.
    Kucing adalah binatang kesayangan, binatang rumah yang bisa jadi sahabat dan keberadaannya sangat luas digemari. Namun jangan hanya keinginan memelihara kucing, harus juga punya komitmen untuk merawat, enyayangi dan meluangkan waktu untuk bermain, memberi makan, menjaga kesehatan dsb.

Bagaimana memilih kucing
     Kucing pada dasarnya adalah carnivora. Setelah mengalami domestikasi/ penjinaan selama ribuan tahun, akhirnya kucing menjadi hewan kesayangan dan jinak. Bangsa kucing itu bermacam macam. Ada yang tetap pada galur murni, yang kemudian menjelma menjadi kucing ras, ada juga yang tercampur baur dan kita kenal sebagai kucing kampung atau kucing lokal. Ada juga yang masih liar dialam bebas.
     Nah, kalau kita ingin memelihara kucing, bagaimana cara memilihnya? Ini ada beberapa tips untuk memilih kucing:
  1. dalam keadaan sehat, ini bisa dilihat, walau dalam keadaan tidur, kucing itu kalau dibelai belai pasti akan merespon.
  2. bagi kucing ras, pastikan ada kartu silsilahnya/ pedigree, kartu registrasi dan kartu vaksinasi. Kucing ras yang gak ada pedigreenya, sama aja dengan kucing kampung.
  3. gampangnya aja, kalu ingin beli kucing ras, beli aja di cattery, breeder atau petshop yang terdaftar
  4. lihat bentuk tubuh, anatomi, keseimbangan, tubuh, cacat dan juga kebersihan. Kebersihan ini dapat dilihat indikasinya pada, anus, telinga , mata dan mulut.
  5. perhatikan juga kulit dan bulunya. Bulu yang sehat akan nampak mengkilap, bebas dari jamur, kutu, scabies dsb. Kucing yang berkutu tanda gak dirawat oleh pemiliknya.
  6. liat juga kotorannya, encer atau cair
  7. pilih kucing yang tidak agresif/ galak.
Ras atau kampung?
     ya, ini tergantung anda. Tapi pilihan itu mesti ada resikonya. Pilih kucing ras, siapkan duit yang banyak karena harganya tinggi. Pemeliharaannya agak rewel, njlimet, pakannya juga bukan sekedar ikan asin.
     Pertimbangkan juga rumah anda itu luas gak. Lha kalau cuma RSS ya jangan memaksakan diri piara kucing ras dsb. Kucing ras kadang sangat sensitip thd lingkungan, perubahan kondisi, iklim dan cara pemeliharaan. Lha kalau kucing kampung, disamping harganya terjangkau, juga peraewatannya mudah, cuma gak enaknya kucing kampung ini suka ngelencer, apel ke tetangga dan loyalitasnya kurang.

anak kecil, peralatan kita perlu dijaga
     Anak kecil ada yang tidak tahan bulu kucing sehingga bisa jadi alergi, asma dsb. Maka jika anda memeliharan kucing, pastikan tidak berpengaruh buruh pada keluarga. Juga wanita hamil, kadang bisa tertular toxoplasmosis dari kucing.
     peralatan kita juga perlu dijaga. Kucing suka menggaruk garuk untuk mengasah kukunya. Lha kalau yang digaruk kursi tamu, sofa, atau peralatan lainnya, bisa rusak semua.
kesehatan kucing
     Seperti halnya manusia, kucing juga perlu dicek kesehatannya, dibawa ke dokter hewan, dan diwaktu kecil juga divaksinasi. Lebih lebih kalau kucing ras, tentu lebih sensitif lagi. Pendek kata, begitu melihat ada kelainan atau berbeda dengan biasanya, itu tanda bahwa sang kucing tidak enak badan. Mungkin makan yang tidak habis, tidak mau bermain main, keluar ingus, diare dsb, itu tanda kucing lagi sakit. Segera dibawa kedokter.
menjaga kebersihan dan lingkungan
     Jangan sampai rumah kita bau kucing, mulai dari ruang tamu, ruang keluarga, dapur, semua bau kucing. Bulu, kencing, kotoran ada dimana mana. Lha kalu udah begini, apa gunanya memelihara hewan kesayangan?
     Membiasakan kucing kencing dan berak pada tempatnya, sebenarnya mudah, asal dimulai dari kecil. Tempatkan wadah yang agak luas, diisi pasir bersih, lalu taruh didalam rumah atau tempat yang kita ingini. Luasan tempat ini ialah bisa dipakai untuk berputar kucing apabila berak. Jangan cuma besek atau wadah plastik yang sempit.
     Namun wadah ini bisa menjadi sarang Toxoplasma gondii, sipenyebar toksoplasmosis. Untuk itu wadah pasir ini harus sering sering dijemur, pokoknya jangan sampai terlalu lembab/ basah. kalau udah tidak layak, perlu diganti dengan pasir baru.

pakan
     Untuk kucing kampung, tidak terlalu masalah. Bisa nasi yang dicampur daging, ikan asin, dsb. Tapi ingat, pada dasarnya kucing adalah karnivora, jadi ya tambahlah daging atau sejenisnya. Cuma kalau daging mentah dsb, disamping sudah tidak sesuai, juga bisa berakibat sifat karnivora aslinya muncul. JUga jangan terlalu banyak garan, karena garam bagi ginjal kucing adalah racun, bulu rontok dsb.
     Untuk kucing ras, gampangnya beli catfood gitu ajalah. jenis catfood disesuaikan dengan umur, waktu hamil dsb.

jalan keluar: sayangi kucing tak bertuan
     Ada seorang pecinta kucing, tapi karena rumah dan lingkungan tidak memungkinkan memelihara kucing, lalu bagaimana? Jalan keluarnya, ya sayangi saja kucing liar/ kucing tak bertuan yang ada di semua lingkungan. Di pasar pasar, lingkungan perumahan, pasti ada kucing liar tak bertuan. 
    Kucing seperti ini sebenarnya kacian. Udah kotor, penyakitan, pakan cuma sisa sisa makanan. Kalau kita openi, sayangi, tiap hari diberi makan, maka lambat laun akan menjadi bersih, sehat dan bisa menjadi kesayangan kita walau bukan milik kita.
     Saya sendiri juga selalu memberi makan kucing yang tiap hari berjaga didepan rumah. Tidak kita ijinkan masuk rumah, hanya didepan pintu, namun tiap hari kita sediakan makan, dan lama lama ya itu tadi, sehat, bersih, jinak dan bisa kita ajak bermain main.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar