Hidangan serba Kambing : jangan takut kolesterol....

     Mejelang hari raya Iedul Adha, kita siap siap untuk kebagian daging hewan kurban, yang hampir dapat dipastikan ada daging kambingnya. Banyak yang senang, namun tidak sedikit yang menghindarinya karena takut darah tingginya kumat, kolesterol naik dan seabreg pantangan lainnya. Sayang kalau kesempatan setahun sekali ini dilewatkan hanya karena kita takut kolesterol yang katanya sangat tinggi pada daginbg kambing.
     Pada dasarnya kolesterol itu hanya ada pada daging hewan (sapi, kambing, ayam dsb) derngan kadar yang berbeda. Ikan juga banyak mengandung kolesterol, namun kolesterol baik yang berguna bagi tubuh. Jadi kolesterol itu ada dua macam, yakni kolesterol jahat/ LDL - low density lipoprotein dan kolesterol baik/HDL- high density lipoprotein. Namun sebenarnya keduanya sangat diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan. Nah, bagaimana menyikapi agar kita bisa menikmati daging kambing dan daging lainnya dengan aman?
Hindari lemaknya
     Pada serat daging tentu ada jaringan lemaknya. Ada yang terpisah, menjadi lapisan tersendiri, ada yang jadi satu disela sela serat daging/ marbling. Daging kambing umumnya lemaknya terpisah, sehingga bisa kita buang. Jadi yang dimakan serat dagingnya saja. Untuk lemak yang ada disela sela serat daging, bisa kita hilangkan dengan dikukus atau direbus, lalu air rebusan dibuang. Memang rasanya menjadi berkurang gurihnya, namun lebih sehat. Lemak adalah pembawa rasa. Gurih, sedap dsb ada pada lemak. 

Kombinasi dengan sayuran
     Jangan memasak masakan berupa daging doang. Kombinasikan dengan sayuran, seperti misalnya sayur sop, tongseng dan masakan lainnya yang mengandung sayuran. Setidaknya sayuran itu akan menetralkan, mengurangi efek buruk, menurunkan tekanan darah dsb. Juga pernggunaan bumbu yang bisa menetralkan atau menurunkan tekanan darah tinggi dll sangat dianjurkan. Juga penggunaan lalaban sayur sangat dianjurkan.
Jangan kombinasi dengan lemak lainnya
     Memasak daging kambing dengan bumbu atau bahan lain yang mengandung lemak, akan meningkatkan efek buruknya. Misalnya dimasak dengan santan dsb, maka efek buruk meningkatnya kolesterol, tekanan darah dsb akan meningkat. 

Cara memasak
     Cara memasak juga sangat mempengaruhi sehat tidaknya masakan tsb serta pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh. Daging kambing yang digoreng jelas akan meningkatkan kadar lemak jahatnya. Sebaliknya yang direbus, apalagi kalau air rerbusan pertama dibuang, akan sangat mengurangi kolesterol buruknya. Bumbu yang digongso dengan sedikit minyak, atau bumbu serbuk akan lebih baik.

Jangan berlebihan
     Nah, disini kuncinya!. jangan berlebihan dalam mengkonsumsi daging. Jika anda makan daging ala kadarnya saja, tidak usah takut akan kolesterol tinggi. Juga perlu diselang seling. Jangan seminggu berturut turut makan daging kambing. Cobalah tiap hari diselang seling dengan sayuran, buah, sereal dsb. Namun kalau anda termasuk kaum dhuafa yang jarang makan daging kambing, tidak perlu kawatir. Nikmati saja pesta setahun sekali ini.

Bagaimana status kesehatan anda?
     Status kesehatan anda juga menjadi kunci. Jika anda sehat tanpa keluhan apapun, tekanan darah normal, kolesterol darah normal, maka tidak ada halangan apapun bagi nada untuk makan daging kambing. Silahkan menikmati.  Jika anda penderita tekanan darah tinggi yang tidak terlalu tinggi, silahkan menikmati tapi jangan terlalu banyak. Namun jika anda penderita tekanan darah tinggi berat, lalu kadar kolesterol darah juga tinggi, sebaiknya anda jadi penonton saja. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS