Contoh pembangunan yang justru membuat masalah!

Selokan habis diperbaiki justru malah banjir !

     Selokan dilingkungan perumahanku semula baik2 aja. Dari bbrp gang, menyatu diselokan yg lebih besar, kemudian dari bbrp selokan ini menyatu lagi diselokan besar utk selanjutnya menuju sungai. Air yg dialirkan di jaringan selokan ini adalah air hujan dan air limbah rumah tangga.
     Bbrp waktu yl selokan besar diperbaiki, antara lain dengan diberi tutup bagian atasnya, sehingga saluran menjadi tidak kelihatan. Penutupan selokan ini mungkin dimaksud utk memperluas badan jalan, menambah keindahan, karena kotoran, genangan dan endapan serta segala apa yg ada di selokan menjadi tdk keliatan. Namun bukan berarti meniadakan, sehingga kotoran, genangan, endapan dan sanpah2 masih ada. Dengan adanya tutup, maka selokan itu justru tdk dpt dibersihkan. Segala macam kotoran, sampah dan endapan lama2 menumpuk dan menyumbat selokan. Akibatnya selokan menjadi tdk brfngsi. Jika hujan maka air hujan melimpah kemana mana. Jalanan jadi tergenang dan air hujan kotor, keruh tercampur limbah rumah tangga, sampah dan aneka kotoran lainnya.
     Tindakan menutup saluran sebenarnya tidak berpihak pd lingkungan. Meski demi keindahan, tapi fungsi saluran menjadi tidak maksimal.
     Biarkan saluran tetap terbuka sehingga mudah dibersihkan. Atau kalau tetap menginginkan saluran tertutup, pakai tutup yg dpt dibuka, dan secara berkala dibuka utk dibersihkan. Masyarakat juga harus belajar berperilaku bersih, jangan buang sampah diselokan. . . .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

melihat Bali dari sudut lain.......

     Bila kita berkunjung dan berwisata ke Bali, pasti tidak jauh jauh dari Pasar seni Sukowati, Garuda Wisnu Kencana, Tanah Lot, pantai Kuta dan obyek obyek wisata lain yang telah mendunia.  Kita mengikuti tur melalui biro perjalananpun, obyek yang kita kunjungi pasti ya itu itu saja. Pada akhir maret sd awal april 2012 yl, saya berkesempatan mengunjungi Bali tanpa melalui biro perjalanan, alias wisata sendirian. Sengaja memang saya ingin melihat Bali dari sudut yang lain, atau obyek obyek wisata yang jarang ditampilkan. Dan ternyata banyak sekali. Memnag benar ada ungkapan bahwa setiap jengkal tanah di Bali itu bisa disulap menjadi obyek wisata yang menarik untuk di kunjungi. Apa saja obyek wisata yang mungkin bisa anda kunjungi bila suatu saat nanti mengunjung Bali?.

Hutan mangrove Denpasar
     Kita tahu, bahwa hutan alam kita telah banyak yang rusak. Baik itu hutan hujan tropis, hutan cagar alam maupun hutan mangrove. Nah, Bali ini salah satunya yang berhasil mereboisasi hutan mangrove, walaupun dalam pelaksanaannya dibantu oleh dana dari JICA Jepang. Namun sangat baik untuk ditiru oleh daerah lain yang hutan mangrovenya telah rusak, abrasi pantainya parah dan untuk melestarikan alam, pantai, tempat berkembang biak udang, ikan dan hewan hewan lainnya.
     Hutan magrove Denpasar ini terletak di pinggir jalan by pass menuju Nusa Dua dan pelabuhan Benoa. Pantai seluas entah berapa ribu hektar telah berhasil dihutankan kembali dengan tanaman mangrove, pohon api api dan tanaman pantai lainnya. Suasananya sangat sejuk, dibagian bawah berupa rawa rawa air payau, tempat berkembang biak udang dan ikan lainnya. Sedang dibagian atas, pada dahan dahan pohon mangrove, bakau dan  api api, banyak dihuni oleh burung, monyet dan hewan lainnya. Suasananya betul betul seperti hutan dengan suara aneka burung dan satwa lainnya.
     Ditengah tengah hutan mangrove ini dibuat jalan yang melintas diatas air payau, terbuat dari kayu, membelah hutan, bercabang, melingkar sampai kepabuhan Benoa. Kita bisa berjalan melalui jalan setapak yang terbuat dari kayu ini, menikmati kesejukan hutan mangrove Denpasar. Jika ingin melihat lebih luas, tersedia gardu pandang berupa menara yang terbuat dari kayu, menjulang tinggi puluhan meter.
     Hutan mangrove berada dibawah pengelolaan kementerian kehutanan, namun pengelolaan sebagai obyek wisata berada dibawah Pemda Bali.

Persawahan terasering Jatiluwih
     Sawah dengan sistim terasering sesungguhnya banyak kita jumpai di daerah lain. Tetapi sawah berterasering dengan pengelolaan yang baik, luas (300 ha), lestari dan dikemas menjadi obyek wisata, salah satunya, ya sawah berterasering desa Jatiluwih ini.
    Sawah terasering ini terletak di desa Jatiluwih, kecamatan Penebel. Kabupaten Tabanan. Dikaki gunung Batukaru, jadi hawanya sejuk, pada ketinggian 1000 m dpl, lk 47 km dari Denpasar, kearah utara, melalui Tabanan, kecamatan Penebel dan desa Jatiluwih.
     Sawah dibuat mengikuti kontur tanah, dengan pematang yang memanjang sesuai ketinggian. Jadi kelihatan sangat indah, berundak undak luas sekali. Menghijau pada saat padi masih muda dan menguning pada saat padi tua. Pemandangan akan lebih lengkap dengan beberapa petani yang sedang bekerja. Kadang juga diselingi beberapa kandang kerbau ditengah sawah.
    Tak hanya persawahan yang indah, desa Jatiluwih juga masih menjaga tatanan adat dan kehidupan masyarakat  pedesaan, sehingga desa ini pernah dinominasikan sebagai desa warisan dunia / world heritage site. 
    Oleh karena sudah menjadi obyek wisata, maka juga ada  fasilitas pendukung berupa rumah makan, rest area dan areal pandang. oleh oleh khas desa Jatiliwih adalah beras merah yang telah dikemas dalam wadah 1 kg. Kita juga bisa menikmati teh beras merah, diminum panas panas pada udara yang sejuk, nikmat sekali. 

Desa adat Penglipuran
     Desa ini sangat tenang jauh dari hiruk pikuk kramaian obyek wisata. Berjarak 45 km dari Denpasar, termasuk dalam wilayah kab. Bangli.
     Memasuki desa ini, kendaraan diparkir diluar desa, lalu kita berjalan kaki memasuki areal desa. Jalan ditengah desa ini terbuat dari semen selebar 2 m dan kiri kanan jalan semen tersebut ada hamparan rumput yang menghijau, ditata sangat rapi. 
     Keindahan desa ini juga karena semua bangunan mengandalkan bahan yang terbuat datri bambu. Rumah, dinding, atap dan bagian rumah yang penting terbuat dari bambu. Cendera mata khas desa ini juga terbuat dari bambu. Bahkan diluar desa, ada hutan bambu seluas 20 ha, yang menjadi cadangan bahan baku rumah dan produk kerajinan khas desa ini.

Masih banyak obyek wisata di Bali yang "lain daripada yang lain". Lain dari pada yang selama ini kita kunjungi. Anda bisa melihat antara lain :
1. Desa Baha.
2. Bali bird park
3. Kebun Raya Eka Karya Bali (Bali Botanic Garden)
Dan masih banyak lagi obyek obyek wisata yang mungkin tidak pernah kita lirik pada waktu mengunjungi Bali. So, marilah kita melihat Bali dari sudut pandang yang lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS