Indonesiana dalam THE NAKED TRAVELER 4, Trinity.........

     Bagi pecinta backpacker mesti tidak melewatkan buku karya Trinity, yakni The Naked Traveler yang kin telah sampai ke jilid ke 4. Ada sesuatu yang menggelitikku di naked traveler 4 ini, yakni pengalaman trinity ke beberapa daerah di Indonesia, karena saya juga pernah mengalami sesuatu yang mirip dengan pengalamannya. Di buku ini, masuk dalam bab 1, yakni Indonesiana
     Dalam judul Disiksa Kurisi misalnya (Kurisi itu nama Kapal), ya kalau naik kapal perintis, kapal kayu antar pulau, ya kayak gitu rasanya. Jangan harap enak kayak naik kapal penumpang saat ini. Belum kalau kita naik kapal antar pulau bareng dengan muatan kopra, ikan dsb, hampir dipastikan semua isi peyut akan keluar dan kita mabuk sepanjang jalan. Mana bisa menikmati perjalanan. Jadi kalau Pemerintah mau menggalakkan itu pariwisata, mestinya kapal penumpang antar pulau, kapal wisata dsb harus dibenahi.
     Cerita yang kedua tentang Dipalak anak kecil, hahaha...itulah rusaknya mental bangsa kita. Akibat pariwisata, akibat pembangunan dsb, maka sifat gotong royong, persaudaraan dsb sudah banyak terkikis dari bumi pertiwi ini. Jadi kalau Trinity bilang hanya foto foto bersama menggunakan baju adat lalu yang diajak foto minta bayaran, memaksa, itu mah sudah sejak puluhan tahun yl ada. Puluhan tahun yl, waktu aku dipedalaman sulawesi sana, waktu mobil yang kutumpangi mogok, orang kampung gak mau mbantu ndorong walau cuma beberapa meter.....iyo, maar kasih torang doi dulu......
     Bandara masih tutup?, walah walah...kalau di Luar Jawa itu bandara memang hanya ada aktifitas pagi, jam 06.00 - 08.00 waktu setempat. Lalu ada aktifitas kedatangan dan keberangkatan lagi, ya nanti sore, sekitar jam 15.00 - 17.00. Lha, waktu jeda itu gimana? ya tutup! Ini sebenarnya cukup tragis. Lha nanti kalau ada pendaratan darurat terus siapa yang memandu. Mudah mudahan yang tutup cuma lobinya. Tapi menara pengawas, radar dsb tetap ada operatornya. Lalu gimana kalau lapangan terbang perintis yang adanya pendaratan dan keberangkatan hanya seminggu sekali?, apa hari hari lainnya juga tutup. Wah mestinya perhubungan udara membuat protap nih
     Lalu Trinity juga menceritakan hotel yang dipakai rame rame. Pesannya hanya satu kamar, namun yang makai sak keluarga, bapak ibu, anak, pembangtu. keponakan, sampai penuh, meluber sampai ke lobi, berisik, ngganggu tamu lainnya. Itcu juga masih fenomena bangsa kita. Jangan diluar jawa atau tempat terpencil, lha wong kota kecil di jawa aja banyak yang gitu. Kuncinya ya tergantung nego dengan manajemen hotel. Gitu aja kok repot.
      Lha ini yang perlu kita renungkan bersama. Dalam Nostalgia Lombok, Trinity membandingkan suasana Lombok tahun 90an dengan saat ini. Ya, pembangunan sarana pariwisata ternyata hanya untuk memanjakan wisatawan dan pengunjung lainnya. Sehingga mengorbankan keaslian alamnya. Gili Trawangan tahun 90an mungkin masih asli. Tapi kalau kita kesana sekarang, memang bisa menjumpai apa yang ada didunia modern, disana juga ada. Kedai, kafe, hotel, kolam renang. Makanan dan minuman pun sama seperti yang ada didunia. Mulai dari soft drink, restoran waralaba, pokoknya gak akan kerepotan dah.
     Rasanya sermua obyek wisata juga gitu. Hanya ada satu obyek alam asli, lalu dikelilingi oleh bangunan dan fasilitas modern. Lalu kalau ada wisatawan ingin melihat alam Indonesia yang masih asli, mungkin harus lebih ketimur, seperti Raja ampat dan wilayah Papua lainnya. Sayang saya belum pernah kesana. Atau pulau pulau kecil tak berpenghuni yang lalu dikelola sendiri oleh bule bule. Makanya kadang ada istilah pulau dijual, ya mungkin kasusnya pulau yang dikelola oleh bule.

Soo....mari lanjutkan baca Naked Traveler ke bab berikutnya.....masih banyak nih......... 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

jejak peradaban Islam: THE AMAZING ISLAM LEGACY.......

      Jika anda membeli Al Qur'an Cordoba, anda akan mendapat tambahan sebuah buku tipis, cuma 72 halaman, yang berjudul "The Amazing Islam Legacy, menapaki jejak kejayaan Islam". Tipis memang, namun informasi yang ditampilkan cukup menggambarkan perjalanan peradaban Islam. Dan lebih mengedepankan fakta gambar daipada ulasan. Tak seperti "Living Islam" atau "Sejarah Islam"nya Karen Amstrong. Mungkin buku ini disusun untuk melengkapi Al Qur'an Cordoba, yang selain terjemahan, juga ada tafsir lainnya.
      Pada bab 1, kita akan disuguhi peninggalan Rasulullah. Saya sendiri sempat bertanya dalam hati, apa benar ini peninggalan Rasul, seperti rambul Rasulullah, gigi Rasulullah, dsb. JUga persnjataan rasulullah seperti pedang, topi besi dsb. Saya pernah melihat pameran keliling dari kedutaan besar Turki yang memamerkan replika pedang Rasul, dsb, koleksi dari museum di Turki sana. Juga surat Rasulullah yang dikirim kepada raja2 Habasyah, Romawi, Persia dan Mesir, apa benar itu asli, wah aku gak brani suudzon. Anggap aja asli.
     Selanjutnya pada bab 2, kita akan bisa membaca peninggalan2 khulafatur rasyidin dan khalifah sesudahnya. Peninggalan khulafatur rasyidin hanya berupa catatan apa yang telah dikerjakan oleh beliau radhiyallahu 'anhum. Namun untuk khalifah berikutnya, mulai dari Ummayah,  Utsmani, Abbasiyah dst, sudah ada peninggalan otentik seperti koin dirham, dinar dan juga bangunan bangunan. Benteng, Masjid, Menara, Istana, ini semua masih banyak yang tegak sampai sekarang, baik yang masih utuh maupun yang tinggal puing puing. Baik yang sudah direnovasi, alih fungsi dsb, masih bisa dilihat smpai sekarang. Inilah yang bisa dibanggakan dari kejayaan arsitektur Islam.
     Siapa yang tak kenal Istana Al Hambra di Andalusia Spanyol, juga masjid yang tersebar mulai dari Al Haram, Nabawi, Al Aqsa, Quba, Qiblatain dsb. Juga benteng jaman Shalahudin dsb. Ya, memang foto yang ditampilkan adalah foto yang ada sekarang, namun itulah jejak peradaban Islam dimasa kejayaannya dulu.
     Selanjutnya pada bab 3 kita dibawa untuk melihat kota kota yang menjadi pusat peradaban Islam seperti Makkah Al Mukarromah, Madinah Al Munwaroh, kota kota di Irak yang dulu pernah menjadi pusat kekhalifahan Islam (sekarang mah, udah ancur hehehe), lalu Cordoba di Andalusia Spanyol sana, yang sekarang juga udah tidak Islami karena udah direbut kembali oleh yang punya. Juga kota kota Damaskus, Kota kota di Turki dan di Mesir, ini semua adalah jejak jejak kejayaan kekhalifahaan Islam. Bentuk peninggalan Islam seperti masjid, benteng, dsb sudah semakin moderen dn dilestarikan hingga kini, menjadi obeyek wisata. Katakanlah kalau kita berkunjung ke Turki, pasti akan dibawa melihat "masjid biru", Istambul dsb.  Wah, seandainya umat Islam itu bersatu dan kejayaan Islam kembali kepermukaan, entah dalam bentuk apapun, maka wilayah sebaran umat Islam itu mulai dari magribi di Maroko sana, sampai  Bangladesh atau malah sampai asia tenggara .
    Sayang, jangankan daerah seluas itu, lha wong di Palestina aja gak bisa nyatu. Mesir bentrok, Siria bentrok, Iraq ancur ancuran, juga Afganistan, lalu siapa yang ketawa.........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kuliner "daur ulang", amit amit ........

     Jika anda berada di pasar tradisional, di terminal, di stasiun atau tempat publik lainnya, sering ditawari makanan jadi? Baik yang dijajakan kelilingan atau dipajang dikios, meja atau kakilima? Sekilas makanan itu enak menggiurkan dan praktis tinggal makan. Ada nasi goreng dibungkus rapi dalam wadah stirofoam, mika, atau cuma dibungkus kertas minyak. Atau mungkin nugget dan bahan olahan berbahan dasar daging ayam lainnya. Awas hati hati, jangan cuma liat harganya yang murah, tapi ternyata itu semua berbahan dasar barang bekas, sisa sisa rumah makan dsb.
     Di TV swasta ada yang namanya "reportase investigasi" ya?, Ini juga menyoroti makanan yang beredar yang sama sekali sebenarnya tidak layak konsumsi. Nah, makanya kita harus semangkin certdas dan pilih pilih dalam membeli makanan, memilih warung makan ataupun kakilima tempat kita akan bersantap. 

Kasus I
    Pada satu rumah makan ayam goreng yang terkenal, suatu saat saya jajan disana, lalu pengin kebelakang untuk pipis. Lewat dapur dan tempat cucian piring. Ternyata ada remaja yang mengumpulkan sisa sisa tulang ayam yang masih ada dagingnya. Saya amati terus, ternyata siremaja itu lalu menmisahkan daging yang masih ada. Suwir demi suwir dikumpulkan dan ditampung dalam tas kresek. Saya cuma berpikir, ah, paling akan dimakan sendiri.
    Iseng iseng saya tanya pada sipegawai rumah makan, untuk apa itu. Lalu sambil berbisik dia njawab, untuk bahan baku bikin nasi goreng kelilingan. Siremaja tadi ternyata seorang kru dari usaha nasi goreng kelilingan.
     Alamaaakk.....ternyata nasi goreng kelilingan, yang udah digoreng lalu dibungkus rapi, bahan dasarnya, daging ayamnya berasal dari sisa sisa ayam goreng waralaba, rumah makan ayam goreng yang terkenal itu. Makanya kalau anda makan dirumah makan ayam goreng, harus habis berikut tulang tulangnya. Jangan sampai nyisaaaa.....

Kasus II
     Pernah anda membayangkan, apabila satu truk mengirim ayam potong ke rumah potong unggas, apakah semua selamat? Tidak, walau 3 sampai 10 ekor, mesti ada yang tidak selamat, alias mati, jadi bangkai. Inilah yang disebut ayam tiren alias mati kemaren. Ayam bangkai inilah yang menjadi bahan dasar berbagai masakan olahan. 
     Yang paling sederhana adalah ayam goreng. Bila anda menjumpai ayam goreng yang diwarnai kuning, minyak yang agak berlebih, dijual dengan harga murah, anda mesti hati hati hati.
     Lalu penjual mie ayam, soto ayam kelilingan yang gak bermoral agama, banyak yang menggunakan bahan dasar ayam tiren ini. Direbus dulu hingga aroma bangkainya berkurang, lalu dimasak dibumbui dengan bumbu yang pekat, kecap, pengawet, penyedap dsb.
     Yang paling baru ya yang baru keluar ditivi itu. Nugget, stik chicken dan jajanan anak anak lainnya.

Kasus III
    Dari sekian puluh atau sekian ratus PKL kuliner, berapa sisa nasi yang terbuang atau sisa semalam. Saya dulu pernah menulis, ada seorang peternak itik yang menitip wadah, tas kresek dsb ke padagang PKL untuk wadah nasi sisa makan pengunjung. Ini masih bisa diterima karena untuk tujuan pakan itik. 
   Tapi kalau ada yang mengumpulkan sisa nasi itu untuk tujuan dipakai sebagai bahan dasar makanan lainnya? Sisa sisa nasi ini sesudah dicuci bersih, dipisahkan dari sayur, sambel, dan lauk lainnya, ini bisa diolah lagi menjadi snack anak anak.

Kasus IV
     Ini yang paling sering. Apakah kuliner PKL itu bisa habis dalam semalam? Pasti masih ada sisa. PKL yang sudah terkenal dan menjaga nama, sisa bahan yang tidak habis akan dibuang, esok akan masak yang baru. Jadi yang dijual barang fres, baru terus. Namun PKL ecek ecek pasti akan berpikir kalau harus membuang barang. Lha, ya terus dipanasi, atau disimpan dkulkas untuk esok dijual lagi.
     Lalu bahan yang dibuang oleh PKL yang jaga nama tadi apa ya dibuang ditempat sampah? Ternyata tidak! sudah ada penampungnya untuk diolah dimata rantai berikutnya.

Kuncinya : moralitas!!
    Bagi kaum muslimin, bangkai adalah seuatu yang diharamkan dalam hukum agama. Makanya ya jangan dimakan. Termasuk diolah, walau tidak ikut makan, tapi kan ya dosa karena membuat orang banyak makan barang haram.
    Dari segi kesehatan, jelas gak sehat sama sekali. Disamping barang busuk, pasti untuk mengkamuflase pada waktu mengolah ditambah bahan pengawet, pewarna dsb yang tidak jarang itu barang yang terlarang.
     Bagi pembeli, jangan tergiur harga murah. Pokoknya kalau ada barang harga murah, warna, bentuk gak normal, harus dicurigai.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Telur si Love bird gak mau menetas? Ini sebabnya......

     Bila anda penggemar burung love bird, tentu ingin juga suatu saat akan menangkarkannya. Burung love bird itu kalau dipelihara sndirian, sesungguhnya kaciaan, karena di alamnya sono, burung ini termasuk burung komunal, hidupnya rame rame, berkelompok dalam rombongan besar. Tapi walaupun hibdupnya berkelompok, burung ini termasuk burung monogami. Artinya, setia pada pasangannya. Makanya orang menamakan "love bird". Jadi jangan dikira dalam satu rombongan besar terus saman leven, sex bebas kayak ayam, percayalah, burung ini gak mau selingkuh.
       Dari segi suara, burung ini tidak enak suaranya. Hanya sekedar teriakan, gumanan dan cercaan kecil. Tapi dari segi warna, keindahan bulu dsb, maka burung ini menjadi pilihan untuk dipajang. Sekali lagi kalau anda hanya  punya 1 ekor dan dipiara dalam sangkar sendirian, sesungguhnya itu menyalahi kodratnya sebagai burung komunal. Nah, yang paling baik adalah memelihara sepasang, yang berjodoh dalam kandang yang memadai. Selain untuk dipandang, didengar suaranya, bisa juga berkembang biak. Namun untuk pemula, kadang jengkel, kenapa telurnya gak mau netas.

Sangkar dan perlengkapannya
     Biasanya kita membeli sangkar yang udah jadi, ex impor yang harganya kadang lebih murah dari yang lokal. Ukuran kandang ini biasanya 40x60x40 cm. Ini cukup kalau hanya untuk pajangan. Namun kalau untuk penangkaran, luasan segini gak cukup. Perlengkapan sangkar, selain tenggeran, tempat makan dan minum, juga ada kotak tempat bertelur dan tidur dimalam hari. Kotak ini berukuran 20x20x40 cm yang dibagi 2 bilik atas bawah, biasanya yang bawah lebih luas. Nah, burung yang berjodoh, kalau malam akan berduaan tidur didalamnya.

Pakan dan minum
     Makanan love bird hanya terdiri dari 2 macam, yakni biji bijian dan sayur. Bijian berupa milet merah, milet putih, biji rumput, biji bunga matahari dsb. Namun biasanya hanya berupa campuran milet merah, milet putih dan biji rumput. Perbandingannya disesuaikan dengan masa / waktu bertelur, atau waktu lainnya.
     Sayur berupa jagung basah berikut tongkolnya, kangkung dsb. Nah, kangung inilah yang nanti bisa menjadi biang keladi tidak menetasnya si telur.

Masa kawin dan bertelur
       Menjelang masa kawin, biasanya si burung akan rajin membuat sarang. Sarang terdiri dari daun daun kering, bulunya sendiri dsb, diangkuti masuk kedalam sangkar sebagai alas. Makanya kalau terlihat si burung sudah mulai mengangkuti daun daunan, segera sediakan banyak banyak serpihan kulit jagung kering, rumput, daun pisang kering disuwir suwir dll.
     Kemudian tiba masa kawin. Awas kalau lagi kawin jangan diliat. Durasi kawin si burung love bird ini cukup lama (Kayak manusia hehehe). Lalu bertelur. Telur biasanya 2 sampai 4 butir. Lalu mengerami. 21 Hari. Yang mengerami bergantian. Dan ini mesranya si love bird. Yang lagi tidak mengerami akan menyuapi yang lagi mengeram.
      Selama masa mengerami sampai saat menetas, saat sianak masih piyik, jangan sering sering dilihat/dibuka sangkarnya. Biarkan saja sampai si anak tumbuh bulu dan keluar sendiri dari singgasananya. Nah, disini nanti kita akan puas sebagai penangkar.

Lho kok gak menetas?
     Namun bagaimana kalau si buah hati yang kita tunggu tunggu tidak muncul juga? Setelah dilihat/ dibuka sangkarnya, ternyata sitelur busuk gak mau netas. Inilah kesalahan yang sering dilakukan oleh penagkar pemula atau memelihara burung hanya untuk pajangan. Ternyata, alas sangkar untuk mengerami telur dalam kondisi sangat lembab/basah sehingga telur tidak mendapat kehangatan/ panas yang diperlukan untuk berkembang dan menetas.
     Usut punya usut, kesalahannya sederhana sekali. Pada waktu si burung sudah mulai mengangkuti daun daun kering untuk membuat sarang/ alas sangkar, tidak disediakan daun daun kering dalam jumlah yang cukup. Akibatnya karena naluri siburung, ya yang diangkuti daun daun kangkung, gagang kangkung yang basah itu. Akibatnya lagi, alas kandang bukannya kering, namun basah kayak litter, atau alas kandang sapi potong, atau kompos. Nha.....telurpun gak menetas.
Lantas gimana jalan keluarnya? Kuncinyapun sangat sederhana
  • Sediakan bahan alas kandang yang cukup, berlebihan gak papa. Kulit jagung kering atau daun pisang kering yang disuwir suwir, rumput kering atau daun lain yang kering
  • Untuk mencegah agar daun dan tangkai kangkung tidak dibawa masuk kedalam sangkar, maka ada baiknya pada masa ini kalau mau memberi kangkung dicacah saja dan diletakkan dalam satu tempat yang datar di lantai sangkar.
Nah, selamat mencoba jadi penangkar love bird, atau cuma coba coba sebagai pajangan namun menyenangkan. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Razia Menjelang dan Selama Ramadhan, perlukah?.........

     Udah menjadi kebiasaan dan kelumrahan, bahwa menjelang dan selama Ramadhan pemberitaan koran dan tv banyak menyoroti razia yang dilakukan oleh pemerintah/ satpol pp, polisi dan aparat lainnya. Yang dirazia umunya adalah minuman keras, narkoba dan esek esek. Ini dilakukan agar umat Islam yang akan dan sedang menyalankan ibadah puasa ramadhan dapat khusyuk tanpa diganggu oleh minuman keras, narkoba dan esek esek. Lho, memangnya mereka itu mengganggu, menggoda? Ya jangan tergoda dong!! Kalau niat kalian kuat, mbok ya disekitarmu ada begituan temtunya gak akan tergoda.
    Tapi yang tragis lagi juga termasuk razia makanan, rumah makan dan sebagainya. Kenapa mereka mesti juga dirazia? Kan banyak umat Islam yang sdang musafir, halangan dsb yang juga memerlukan makan. Yang non muslim juga mesti difasilitasi makannya. Lha kok juga dirazia itu rumah makan.
     Jadi, mestinya, razia razia semacam itcu perlu gak sihhhh???

Razia Narkoba 
     Lha, kalau yang ini mestinya memang terus menerus dilakukan karena memang merusak generasi muda, generasi tua dan generasi yang akan datang. Narkoba memang harus diperangi. Perkara lebih digiatkan menjelang ramadhan, ya itu kebijakan para penegak hukum. Monggo aja.

Razia Minuman keras
     Salah sendiri umat Islam, wong tahu kalau barang itu diharamkan oleh agama kok ya masih tetap minum juga. Minuman keras itu biang segala kejahatan. Banyak tawuran, perkelahian, pencurian, perkosaan dan tindak kejahatan lainnya yang berawal dari minum barang yang satu ini. Jadi kalau ini dirazia ya udah pas juga.
     Tapi sekali lagi, bila iman seorang Islam kuat, mestinya mbok dikiri kanannya ada barang ini, mereka takkan tergoda.
     Dan dikalangan umat lain, orang barat dsb, barang ini tidak haram, bahkan mungkin menjadi keseharian mereka. Trus gimana menfasilitasi mereka?

Razia Pelacuran
     Sekali lagi ini masalah moral dan kekuatan iman seseorang. Pada satu reportase TV, ada seorang wartawan yang menongkrongi satu hotel yang biasa digunakan short time untuk esek esek gituan. Pada bulan ramadhan, ternyata tamu yang masuk short time untuk kepentingan syahwatnya, hanya berkurang sedikit atau tidsak signifikan. Jadi selama bulan ramadhan, kegiatan kayak gitu ya tetap jalan, meskipun ada razia, banyak jalan mengakalinya.
     Memang perlacur jalanan perlu dirazia, warung remang remang dsb. Tapi bisnis kayak gitu yang berupa jaringan?, wah susah merazia. Lagi pula konsumennya tetap ada. Entah kaum muslim atau kaum lain, yang jelas mereka tetap dicari.

Razia makanan
     Wah, kalu yang ini saya gak setuju!!. Suatu saat saya jalan jalan ditrotoar, tyiba tiba datang serombongan satpol pp, lalu masuk kerumah makan, warung dsb, yang intinya meminta mereka buka satu pintu saja, biar gak nyolok. Makanan, masakan yang dipajang juga harus ditutup agar tidak menggoda umat Islam yang lagi lagi puasa.
     Lebih tragis lagi kalau razia makanan olah yang udah matang. Ada pedagang lauk pauk yang diangkat dagangannya oleh aparat karena dianggap menggoda selera. Wah lha mereka kan berdalih banyak umat Islam yang beli lauk matang, gak mau repot masak. Lha kalau lauk matang aja dirazia terus gimana?
     Namun pernahkah anda masuk pasar? Rasanya suasana ramadhan gak terasa disini. Makan minum, jajan , biasa aja. Jadi yang dirazia itu cuma dijalan protokol aja, biar tampak suasananya religi gitu.

Terus, baiknya bagemanaaa...
    Minuman keras ya tetap jalan, terutama dikalangan yang tidak punya hukum haram. Kalau umat Islam mengkonsumsi, ya kebangeten namanya. Pelacuran ya tetap jalan walau sembunyi sembunyi. 
     Makanan, sebaiknya gak usah dirazia, karena ada non muslim, ada musafir, ada pekerja keras yang hanya membayar fidyah, ada keluarga muslim yang males masak lalu beli lauk matang. Wah lha kalu ini dirazia, apa perlu buka pakai indomie godog??
     Maslah pelacuran, saya teringat akan pikiran sorang ahli tatakota, yang mengatakan bahwa pelacuran, lokalisasi itu ibarat saluran got yang mengalirkan air comberan. Kalau gotnya mampet atau malah gak dibuatkan got, maka air comberan akan meluber kemana mana. Makanya konsep jaman dulu, kota itu ada lokalisasinya. Namun dijaman reformasi ini semua lokalisasi udah tutup. Lha, kalau yang diluar lokalisasi ya di sikat beneran.

Makanya ada konsep, buat aja satu kota satelit, atau pulau kosong, atau gang buntu yang disitu dikumpulkan segala macem maksiat. Ada pelacuran, ada perjudian, ada minuman keras dsb. Disini ya, semacam "dilegalkan" (dalam tanda petik lho). Yang disini jangan dirazia. Tapi yang diluar pulau maksiat, diluar kota satelit maksiat, diluar gang buntu maksiat, harus benar benar bersih, steril dan razianya gak cuma menjelang ramadhan doang......

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kalau anak anjing menjadi yatim piatu.......

       Sebenarnya enggak lah yaw....yang mati ibunya, sedang bapak gak tanggung jawab entah kemana. Ya, seekor induk anjing abis melahirkan anak 4 ekor, keesokan harinya wafat, kena eclampsia. Lantas anaknya siapa yang miara?. Memelihara anjing umur sehari itu gampang gampang syusyah. Anjing dan kucing termasuk hewan yang keterikatan dengan induknya kuat, artinya dikala baru lahir sangat tergantung kepada induknya. Lain dengan ayam misalnya, tanpa induknya asal diberi pemanas dsb, bisa hidup. Ayam ras bahkan gak pernah kenal ama maminya.

Yang penting selamatkan dulu
     Ambil dus bekas supermi, bekas akua, lalu dialasi dengan kain, gombal atau handuk bekas. Letakkan para yatim piatu disitu. Semacam inkubator gitulah. Lalu diberi pemanas, bisa berupa lampu listrik kira kira lima watt, atau bisa juga botol yang diisi air panas dan diletakkan dibawah alas kain. Buat si yatim piatu nikmat, hangat dan tenang hidupnya. Kalau pipis atau pub disitu, ya ganti alasnya dengan alas gombal yang kering.
     Sampai dengan usia 1 bulan, mungkin si anak masih diinkubator ini, atau sampai dengan tumbuh bulu dengan lebat. jangan dikeluarkan dulu dari singgasananya.

Beri susu
     Nha, ini yang kadang justru membuat si anak gak selamat dan menysul ibunya kealam baka. Kadang saking semangatnya, tiap jam diberi minum, lama lama kembung atau mencret atau berlanjut ke sakit dan berlanjut ke mati.
     Susu yang dipakai adalah susu sapi. Meskipun ini kurang tepat juga, karena lemak susu anjing kira kira 7%, sedang lemak susu sapi 3,5 - 4 %. Ini bisa diperkaya dengan ditambah kuning telur, minyak ikan, vitamin dsb. Sekarang sudah tersedia susu khusus anjing seperti Dogmilk dsb. Tapi meramu sendiri dari susu sapi akan lebih puas.
     Cara pemberian dengan dot. Mungkin bisa didapat di petshop dot khusus untuk anjing. Atau kalau gak menemukan dot ya bisa pakai tetes, pipet dsb.
     Jumlah susu yang diberikan ini yang kadang gak tepat. Kurang atau malah berlebihan. Sebagai patokan, kira kira :
-  minggu I   : 3,75 cc / 30gram berat badan/ hari
-  minggu II  : 4,5 cc/ 30 gram berat badan/ hari
- minggi III   ;  5 cc/ 30 gram berat badan / hari
- minggu IV  ;  5,5 cc/ 30 gram berat badan/ hari
misalnya si anak anjing beratnya 100gram, maka susu yang diberikan adalah 100/30 x 3,75cc = 12,5 cc/ hari. Pada minggu I, diberi 4-6 kali perhari. Jadi 12,5 dibagi 6 kali, kira kira 2 cc sekali ngedot. Nanti pada umur 2 minggu labih, cukup 3-4 kali perhari. Anak anjing terus diberi susu sampai umur 2-3 bulan.

Memberi makan
     Yang sering terjadi, saking semangatnya, anak anjing diberi susu hapir tiap jam. Lha malah berbahaya. Jadi mencret, lemah lama lama sakit dan fatal. Juga diberi makan lebih dini. Ingat, perut anjing itu belum bisa menerima apa apa selain susu sampai dengan umur 2 minggu. Jadi kalau diberi makanan sebelum usia itu, malah akan terjadi konstipasi atau pencernakan mandek, dsb.
     Lha, nanti kalau udah umur 2 bulan, mulai diperkenalkan dengan makanan. Mulailah dengan dogfood yang dilembekkan dengan dicelup susu. Lama lama dikenalkan dengan makanan anjing lainnya. 

Hanya sekedar sumbang saran aja kepada pecinta hewan, soo.....mari selamatkan si yatim piatu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS