Cerita inspiratif : Menikmati hidup, gaya kapitalis apa gaya ndeso........

 Cerita I

     Seorang petani lagi leyeh leyeh sambil menyeruput kopi diteras gubugnya. Dia berpakaian baju koko, nampaknya akan berangkat menuju pengajian. Tiba tiba datang seorang tamu, seorang motivator yang sering nongol di TV (entah ada acara apa kok tiba tiba bisa ketemu ama pak tani ini). Lalu sang motivator bertanya : "Bapak ini lagi ngapa, mengapa tidak bekerja disawah, atau beternak, setidaknya kan dapat uang tambahan?".
"O, tadi sudah bekerja disawah, merampungkan pekerjaan yang harus digarap hari ini"
"Mestinya bapak bisa bekerja lebih giat lagi, tidak kok hare gini sudah santai santai dirumah"
"Untuk apa?"
"Ya, bapak bisa mengumpulkan uang lebih banyak. Lalu bisa untuk membeli traktor atau alat modern lainnya, sehingga hasilnya meningkat. Atau untuk memperluas sawahnya. Bapak bisa mendapat uang lebih banyak lagi"
"Lalu...?"
"Ya, kalu bapak mendapat uang lebih banyak lagi, bapak kan bisa menikmati hidup ini..."
"Lha menurut bapak, saya ini sekarang sedang apa?. Ini kan lagi menikmati hidup. Bekerja disawah, lalu pulang, kumpul keluarga, bisa ketemu anak istri, lalu ini akan berangkat pengajian, ketemu saudara, teman tema, mendapat ilmu, mendapat siraman rohani......"

Cerita II
      Tetanggaku seorang bakul dipasar. Dagangannya berupa aneka barang plastik. Ada tas kresek, ada kantong plastik, ada sandal plastik, dus snack, dus nasi dsb. Adajuga aneka makanan ringan untuk anak anak, semacam chiki, kacang atom, juga minuman ringan. Nampaknya usahanya dipasar sudah maju. Bahkan untuk kulakan warung warung kecil dipedesaan.
     Dia bekerja mulai dari pagi jam 08.00 sd jam 16.00. Sore hari pulang, masih sempat bergaul dengan tetangga, menghadiri acara RT, PKK dan juga pengajian. Anak anaknya juga tumbuh normal, bermain, mengaji dan bergaul dengan anak anak tetangga.
     Banyak tetangga yang menyarankan agar dia juga membuka warung di rumah, untuk melayani kebutuhan tetangganya. Toh tetangganya juga banyak yang membuka warung dirumah. Bahkan digang lain juga banyak warung. Apa jawabnya?
"  Ya, biarlah tetangga yang membuka warung. Saya cukup kios yang di pasar saja. Lagian, kalau saya membuka warung dirumah, saya tidak bisa santai, tidak bisa ikut kegiatan kampung, waktuku habis untuk nyari duit. Yang buka warung dikampung biar tetangga yang tidak punya pekerjaan saja. Ya, bagi bagi rejekilah...."

Cerita  III
     Pemerintah menetapkan, bahwa kepemilikan gerai/ toko waralaba dibatasi maksimal 180 gerai saja. Ini untuk menekan dan membatasi ekspansi para pemilik modal gerai/ wralaba yang semakin menggurita. Ada waralaba toko minimarket yang mempunyai gerai dimana mana sampai warung warung kecil gulung tikar.
     memang gerai semacam ini selalu berusaha ekspansi semaksimal mungkin. Dimana ada kesempatan untuk buka cabang atau membuka gerai baru, selalu disabet kesempatan itu. Ya, memang pola pikir kapitalis memang demikian, jangan disalahkan. Pemerintahlah yang mestinya membuat regulasi agar antara usaha kecil/ rakyat yang bermodal kecil dapat tetap hidup, namun usaha usaha besar, waralaba dsb juga bisa mendapat kesempatan tumbuh. Pengaturan ini nampaknya sudah baik, tinggal bagaimana aplikasi di lapangan.
     Tapi yang jelas para pemilik waralaba ini orang orang yang kuat modal dan bisa menangguk keuntungan yang besar. Yang jelas juga, waralaba itu maunya menelan dunia...ekspansi terus sampai sejauh mana ia mampu

Cerita IV
     Dari cupliksan novel yang pernah kubaca, yang menceritakan ada seorang pengusaha yang selalu dikompas oleh para preman diujung gang. Sang preman dan gengnya hanya santai santai diujung gang, minum minum, gak mau kerja, tapi hanya ngompas orang orang lewat. Mereka iri dengan kehidupan bos bos yang kaya raya. Mestinya ya bagi bagi duit dong!
     Lalu sang bos yang biasa dikompas, dimintai jatah setiap hari, curhat di novel itu:
"....Kami bekerja sejak dini hari, disaat orang orang belum bangun. Kami siapkan usaha kami, lalu ketempat kerja, kami bekerja dari pagi hari sampai sore hari, lalu sore sampai malam kami merekap usaha kami, menyiapkan apa yang harus dikerjakan esok pagi, lalu malam hari masih menemui kolega, pendek kata kami bekerja dari pagi hari sampai malam hari. Bahkan kadang kami hanya tidur dua tiga jam sehari. Salahkan kami kalau kami dapat memetik keuntungan yang lumayan?
      Kenapa kami harus berbagi dengan mereka mereka yang tidak mau bekerja? yang tiap hari hanya nongkrong diujung gang dan mengompas orang orang berduit dengan alasan menjaga keamanan, bagi rejeki dan berbagai alasan lainnya? Kalau mau dapat duit banyak, ya harus mau bekerja dong
     Kami memang dapat menik mati hidup, akhir tahun kami dapat pergi berlibur keluar negeri atau ketempat wisata, tapi itu ya sebanding dengan kerja keras kami...........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Magelang sebagai destinasi wisata......layakkah....

     Layak sekali!!. Ya, tahun 2013 ini jateng mencanangkan Visit Jateng 2013. Banyak obyek wisata, banyak event wisata yang ditawarkan. Namun nampaknya hanya Semarang dan Solo yang dianggap andalan Jateng dalam menggaet wisata. Memang Solo dan Semarang sudah lebih dulu terkenal dan banyak obyek wisata yang ditawarkan, event event wisata dan yang lebih penting adalah dukungan pemerintah dalam mengembangkan wisata. Lha Magelang itu hanya dianggap bayang bayang Jogja. Jogja sebagai destinasi wisata kedua sesudah Bali, banyak obyek wisata, namun ada juga obyek wisata yang sebenarnya miliknya Magelang. Contohnya saja Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, namun wisatawan yang kesini kebanyakan nginapnya di Jogja.
     Lalu kalau Magelang akan dikembangkan sebagai destinasi wisata yang potensial di Jateng, apa saja sih obyek wisatanya yang dapat diandalkan? Banyak sekalee....tinggal memoles, mengemas dan yang penting mengiklankan ke berbagai media agar dikenal luas, serta dukungan sarana prasarananya. Ini kira kira beberapa obyek wisata yang ada di Magelang :

Wisata alam/taman
     Wisata alam dan taman di Kota Magelang yang terkenal adalah Taman Kyai Langgeng. Taman ini sudah lama menjadi tujuan wisata domestik, terutama anak sekolah dari propinsi lain, keluarga dan instansi pemerintah dan swasta. Taman Kyai Langgeng ini menempati areal selaus lk 27 Ha, dengan obyek andalan adalah pelestarian alam. Disini banyak tanaman langka, buah buahan, tanaman obat dan tanaman kehutanan yang dikoleksi cukup banyak. Juga taman bermain anak sperti kereta mini, jet coaster, ayunan, komidi putar. Juga tersedia kolam renang, areal pancing, jogging track dsb. Dewasa ini taman Kyai Langgeng juga menambah fasilitas wisata berupa desa buku dan wisata dirgantara.
     Disamping Taman Kyai Langgeng, juga ada taman yang cukup terkenal, namun hanya untuk wisata lokal, yakni Taman Badaan. Taman ini sangat kecil dan hanya ada fasilitas tempat bermain anak, ruang terbuka hijau dan kuliner. Tapi tiap hari selalu padat dikunjungi warga lokal/ Magelang sendiri. Mungkin karena kurang ruang publik dan atau untuk momong anak, maka taman ini selalu ramai. Lagian taman ini gratis, tidak dipungut karcis masuk

Arung jeram
     Ini yang dikategorikan wisata olah raga minat khusus, karena tidak semua orang berani melakukannya. Wisata arung jeram ini sekarang ada tiga pengelola, satu di Kota Magelang dengan start dari Hotel Puri Asri, menyusuri sungai Progo kearah hilir dan finish di Kabupaten Magelang. Lalu ada lagi yang start di wilayah Blondo Kab. Magelang, menysuri sungai Elo, dan satu lagi yang star dari kab. Magelang dan menyusuri sungai Progo.
     Dewasa ini wisata arung jeram sudah banyak sekali peminatnya. Mungkin karena sungai progo yang cukup deras arusnya, namun tidak berbahaya. Juga arung jeram ini sering dipadukan satu paket dengan kegiatan outbond bagi karyawan perusahaan.
 
Museum
     Nah, obyek wisata museum ini yang kadang tidak terperhatikan! Padahal Magelang ini banyak sekali museum yang berkaitan dengan sejarah maupun kebangkitan suatu organisasi ataupun perusahaan. Diantara museum yang ada di kota Magelang antara lain :
  • Museum Diponegoro, tempat P. Diuponegoro ditangkap Belanda
  • Museum Bepeka, milik BPK RI, merupakan gedung bekas kantor peertama BPK RI
  • Museum Taruna Abdul Jalil, di komplek AKMIL
  • Museum Sudirman, menyimpan barang barang kenangan milik panglima Sudirman
  • Museum Bumi Putera, tempat pertama kali asuransi Bumi Putera berdiri
bangunan kuno
     Bangunan kuno adalah jejak sejarah masa lalu akan sebuah kota. KOta yang bisa memelihara bangunan bangunan kuno, adalah kota yang mempunyai jejak masa lalunya. Sayang banyak kota yang tidak peduli terhadap bangunan masa lalu dan menghancurkannya serta mengganti dengan banguan modern. Maka jejak dan cerita masa lalu kota itu sudah hilang lenyap ditelan bumi. Nah, Magelang adalah kota yang masih dapat memelihara bangunan kunonya. Adapun bangunan kuno di Magelang antara lain :
  • Rumah / Kantor residen:  komplek eks Karesidenan Kedu
  • eks Kantor Polwil Kedu: Pada jaman Belanda ini adalah sebuah hotel, yakni Hotel Montagne
  • Water toren:  Menara air minum, di alun alun Magelang
  • Gedung Mosvia (Sekolah Pegawai Pangreh Praja): sekarang menjadi kantor Polresta Magelang
  • Gedung HKS( Holland KweekSchool) : sekarang menjadi Kantor Catatan Sipil, Kantor Transmigrasi, TK Pertiwi dan Perusda Percetakan
  • Groteweg Noord: sekarang dikenal sebagai pondok sriti, di komplek Rindam
  • Gereja St. Ignatius, alun laun lor
  • Gereja GPIB, alun alun lor
  • RST( Rumah Sakit Tentara)
  • Bangunan rumah tinggal di komplek Kwarasan
  • RSU Tidar
  • SMP I Magelang
  • SMK Wiyasa jl. Tidar
  • RSJ( Rumah Sakit Jiwa)
  • GKJ Bayeman
  • Gedung Bundar Jl. Sriwijaya
  • Gerbang Kerkoff Jl Ikhlas
  • Markas Kodim
  • Rumah tinggal di Bayeman
  • Klenteng Tribakti
  • Masjid Agung Kauman
Wisata ziarah
     Wisata ziarah ini yang justru sangat ramai, karena berkaitan dengan kepercayaan. Sayang potensi ini masih belum digarap maksimal. Andai digarap lebih baik mdisertai fasilitas pendukung dan onbyek wisata lainnya, maka obyek wisata ziarah ini bisa berkembang pesat. Diantara obyek wisata ziarah yang ramai dkunjungi adalah:
  • Makan Syech Subakir di Gunung Tidar. Sebenarnya disini ada 3 makan, yakni makam Syech Subakir, makam Kyai Panjang dan makam Kyai semar. Tapi yang paling ramai dikunjungi ya makam Syech Subakir itu, yang konon merupakan salah satu penyebar agama Islam ditanah Jawa
  • Makam Kyai Tuk Songo, Cacaban
  • Tuk Drajat
Olah raga/ permainan
     Wisata olah raga yang terkenal adalah padang golf. Karena terletak ditengah kota. Biasanya padang golf kan ada diluar kota. Kalau di Magelang justru ada ditengah kota. Ya, karena padang golf ini miliknya Akmil. Banyak event golf yang menjadi agend tahunan disini
     Disamping itu, arena Tenis indoor juga sering mengadakan acara tahunan kejuaraan tenis, dalam rangka mencari bakat

Wisata kuliner
     Tentu saja ini menjadi ciri khas sebuah kota tujuan wisata, bagaimana menyajikan kuliner dan oleh oleh khas kotanya. Bagi penggemar kuliner, kota Magelang telah menampilkan diri, menata wisata kuliner dengan baik, diupusatkan dibeberapa titik. Antara lain, Pusat kuliner sejuta Bunga, di jl.Sudirman, Kuliner Tuin Van Java, di alun alun lor, Kuliner Kartika sari, di stadion Abu Bakrin, dsb
    Bagi yang ingin masakan khas juga ada, misalnya warung senerek, makanan khas buntil, dsb. Rumah makan khas masakan Jawa sekarang banyak bertebaran seantero kota. Juga rumah makan oriental/ Cina
     Adapun oleh oleh khas magelang seperti gethuk, slondok, kripik tahu dsb, banyak dijumpai di toko toko oleh oleh yang bertebaran diseluruh kota

Event Wisata
     Event wisata yang masuk dalam agenda wisata kota Magelang antara lain,
  • Grebeg gethuk: setiap hari jadi kota Magelang, 11 April
  • Saparan: Kelurahan Wates
  • Nyadran Tuk Songo: Kelurahan Cacaban
  • Pagelaran wayang kulit: Meteseh, dalam rangka hari jadi
  • Pawai alegoris taruna AKMIL, 
Dukungan wisata
    Tentu saja sebuah destnasi wisata harus didukung dengan fasilitas wisata, agar wisatawan yang datang betah tinggal di Magelang. Dukungan wisata antara lain :
  • Hotel: mulai hotel bintang 5, hotel melati sampai hotel krusek adaaa
  • Rumah makan : baik rumah makan tradisional, cina, kuliner, banyak dijumpai
  • Pusat jajanan dan oleh oleh khas magelang
  • layanan taksi
  • angkota. Melayani jalur dalam kota. Ada 12 jalur yang menghubungkan seluruh bagian kota

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menambah kecerdasan akal....

     Imam Syafii pernah berfatwa : Empat hal yang menyebabkan seseorang bertambah akalnya, yaitu : meninggalkan bicara yang berlebihan, bersiwak, berteman dengan orang orang saleh dan bermajelis dengan para ulama. Kira kira fatwa ulama ini masih relevan gak ya dengan kondisi saat ini? Anak anak sekarang pasti akan menjawab, kalau untuk menambah kecerdasan akal ya belajar, atau buka internet atau apa lagi gituuu...
Yang dimaksud kecerdasan akal
  • bertambah kecerdasannya, intelegensianya
  • dapat mudah menerima ilmu pengetahuan baru
  • bertambah luas wawasannya
  • dapat menghargai orang lain, menghargai pendapat orang lain
  • tidak egois, mau menang sendiri
  • mempunyai nilai nilai diri yang tinggi
  • rasionya berjalan
meninggalkan bicara berlebihan
  • sesuatu yang berlebihan adalah dilarang. Yang wajar wajar sajalah
  • terlalu banyak bicara biasanya juga banyak bohongnya, banyak ngelantur yang ujung ujungnya menggunjing, ngrumpi orang
  • bicara yang bberlebihan, lalu menyangkut soal fatwa dan ternyata tidak benar, malah akan dosa
  • makanya bicara itu seperlunya saja
bersiwak
  • arti lahiriahnya, membersihkan mulut dengan kayu siwak. Kalau sekarang ya menggosok gigi. Jadi mulut secara lahir senantiasa bersih
  • pada hakekatnya, hendaklah kita mengucapkan kata yang baik baik saja. Apa yang keluar dari mulut kita, hendaklah kata kata yang baik dan jujur serta ucapan yang bersih. Gunakan waktu luang untuk berdzikir dan selalu mengingat Allah.
bertema dengan orang orang saleh
  • kita bisa menyerap pandangan pandangannya serta mengetahui intgritas diri dari orang orang saleh tsb
  • wawasan kita bertambah dan dapat memperkuat batin, sehingga kelak apabila suatu saat berteman dengan orang tidak baikpun, batin kita sudah kuat, tidah mudah terpengaruh oleh orang yang tidak baik tsb. Juga kuat menahan godaan
  • saat memang sulit untuk menseleksi seorang sahabat. Sulit untuk memilih teman. Kita mestinya tidak pilih pilih dalam bergaul, tapi setidaknya apabila sudah terbukti orang itu tidak nggenah, ya jangan dijadikan teman
  • ojo sanding kebo gupak
  • jadi berteman dengan orang saleh, pandai memilih teman, maka pengetahuan kita akan meningkat
bermajelis dengan para ulama
  • semakin sering kita berinteraksi dengan ulama/ orang pintar, semakin banyak ilmu yang dapat diserap. Sering sering menghadiri pengajian, kultum, pertemuan, diskusi dsb, jauh lebih berharga daripada ke pub, ngrumpi, cafe, pesta dsb
  • dengan siapa kita bermajelis, akan menentukan sikap dan pandangan kita selanjutnya
  • ilmu kita akan bertambah, karena sering bertukar pikiran dengan para ulama
  • bertanya kepada ahlinya
  • jangan memutuskan perkara yang kita tidak tahu ilmunya
  • jangan mengerjakan amalan yang kita tidak tahu dasarnya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Merubah perilaku hidup bersih......syusyahhh......

     Tidak kurang pak Jokowi gubernur DKI saja dibuat geleng geleng kepala, tatkala melihat sungai sungai di Jakarta penuh sampah. Tidak tanggung tanggung, bukan hanya bungkus permen, bungkus rokok atau bungkus nasi padang, namun sampah yang bervolume besar seperti kasur, kursi jebol, kayu bekas dsb, semua masuk sungai. Dan yang terbanyak adalah styro foam dan plastik. Ini berarti semua lapisan masyarakat membuang sampah di kali. Mulai dari rumah tangga, kantor, pasar sampai perusahaan besarpun ikut buang sampah dikali.
     Bukan hanya kali!. Masyarakat ternyata dengan mudahnya membuang sampah disembarang tempat. Kalau yang namanya buang puntung rokok disembarang tempat, itu sih perkara kecil. Ya, memang pola pikir/ main set masyarakat terhadap kebersihan perlu dirubah, diarahkan agar perilaku hidup bersih ini bisa menjadi gaya hidup. Tapi mulainya dari manaaa???.
     Suatu saat saya lagi jalan jalan ditrotoar. Tiba tiba ada sebuah mobil sedan lewat. Lalu berjalan agak ketepi, dan, tiba tiba, tlepokk!! Ternyata penumpangnya membuang sampah se tas kresek besar. Dibuang begitu saja ditrotoar, dan....langsung kabur. Lain waktu saja juga melihat bungkus daun pisang yang melayang keluar dari jendela sebuah sedan halus. Ini orang orang kalangan atas kok perilakunya gini ya......
      Lalu saja berjalan lagi menyusuri trotoar dekat kali Manggis. Beriringan dengan seorang ibu tua yang baru keluar dari sebuah gang, sambil membawa sebuah karung plastik besar. Eh, sampai dipinggir kali, karungnya diturunkan dan isinya ditumpahkan ke kali. Ternyata isinya sampah rumah tangga. Masih banyak yang menganggap bahwa sungai adalah tempat sampah yang terpanjang didunia. Segala sampah, limbah, dan sisa sisa rumah tangga dibuang kesungai.
    Jalan jalan diteruskan. Dan kali ini saya lewat sebuah toko yang lagi mau dibuka. Para pelayan toko asyik menyapu membersihkan tokonya. Cuma saja, sampah yang dikumpulkan ya dibuang saja ke selokan didepan toko. Inilah yang disebut NIMBY....not in my back yard. Yang penting bukan dihalamanku. Halamanku sudah bersih, perkara tempat lain kotor, emangnya gua pikirin.....
     Disepanjang trotoar pecinan dipenuhi pedagang kaki lima/ PKL. Gak peduli caranya menggelar dagangan menganggu pandangan, merusak estetika sebuah kota, ataupun mengganggu pemilik toko dibelakngnya, yang jelas PKL ini paling susah diatur. Sebenarnya mereka sudah diarahkan, bahwa setiap PKL harus menyediakan sebuah tas kresek untuk menampung sampah yang dihasilkan. Lalu nanti kalau kegiatan berdagang sudah tutup, tas kresek itu bisa dibuang ke tempat sampah yang sudah disediakan. Tapi prakteknya bagaimana?. Seorang ibu pedagang PKL yang habis sarapan nasi bungkus, bungkusnya ya langsung dilempar saja ke pot bunga yang berderet sepanjang trotoar itu. Jangan heran kalau pot bunga itu juga merangkap sebagai tempat sampah.....Dimana mana yang namanya pot bunga itu penuh dengan sampah bungkus nasi, bungkus rokok, puntung rokok, palstik bekas bungkus tempe goreng, botol akua, botol suplemen, sampai sampai plastik berisi muntahan anak, semua terkumpul di pot bunga sepanjang trotoar........
     Iseng iseng saya masuk ke pasar. Kebetulan saat itu ada juga rombongan PNS dari yang membidangi kebersihan lagi blusukan ke pasar. Seorang pedagang yang sedang membersihkan sayuran, membuang sampahnya kelantai begitu saja. Tatkala ditegur oleh tim kebersihan tsb, si ibu enteng menjawab : " nanti kan ada yang bertugas menyapu" Jadi mereka menganggap ga apa apa membuang sampah sembarangan, toh nanti ada yang bertugas menyapu. Makanya jangan heran kalu melihat lorong lorong dipasar begitu kotornya, lha wong semua pedagang begitu sikapnya. Toh ada yang menyapu nanti.
     Lelah berjalan jalan, saya masuk kewarung untuk sekedar minum atau makan makanan kecil. Warung makan didalam pasar. Sudahbanyak yang duduk diwarung itu. Duduk ngangkang, atau mengangkat satu kaki dan banyak lagi sikap sikap yang tidak akan kita jumpai dirumah makan gede.
 Asap rokok klepas klepus memenuhi segenap udara warung itu. Tanpa mereka merasa salah, tanpa mereka merasa bahwa perbuatannya itu mengganggu lingkungan sekitar. Kalau rokoknya dah abis diisep, dah hampir sampai kefilternya, dengan entengnya mereka membuang puntung rokoknya kelantai. Lalu diinjek dengan sendal jepit, selesai perkara. Jangan heran juga kalau lantai warung penuh dengan sisa bungkus botok, pepes, kulit pisang dan aneka sampah lainnya.
    Saudaraku, ini hanya sekedar contoh bagaimana masyarakat kita memandang kebersihan. Bagaimana masyarakat kita bersikap terhadap kebersihan. Padahal mereka mempunyai tuntunan hadist Rasulullah saw  : Kebersihan adalah sebagian dari iman. Rasanya kalau ditegur, justru akan terjadi perkelahian, penganiayaan, pokoknya mereka tidak mau ditegur, jangan coba coba menegur orang yang membuang puntung rokok seenaknya kalau tidak ingin diantemi.
     Nah, merubah perilaku, merubah mainset masyrakat kita terhadap kebersihan., dari mana kita akan mulai. Tolong anda anda yang ahli, berikan saran yang kira kira bisa diterapkan dimasyarakat. Jangan cuma teori doang.     

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Desa sebagai benteng keaneka ragaman hayati......

     Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan keaneka ragaman hayati yang sangat besar. Aneka flora dan fauna, berbagai jenis dan spesies hidup dan tumbuh di negara yang (katanya) gemah ripah loh jinawi ini. Dari flora di negara kita ini, skian ribu species dunia tumbuh di Indonesia. Anggrek beraneka macam, beraneka macam tumbuhan, mrupakan kekayaan hayati yang tiada duanya. Demikian juga faunanya. Beraneka sepcies hewan hidup di negara kita.
     Namun kekayaan hayati ini nampaknya tidak disadari oleh bangsa Indonesia. Banyak tumbuhan yang hampir punah, atau malah dibawa orang keluar negeri dan dikembangkan disana. Juga faunanya, banyak yang terrancam punah. Diburu orang untuk tujuan ekonomi, hobi, komsumsi, pendek kata tidak ada kesadaran warga bahwa kekayaan alam berupa keaneka ragaman hayati itu kalau sekali punah, selamanya tidak akan dapat kembali lagi.

Bagian dari eko sistem
     Bagaimanapun juga harus disadari bahwa tumbuhan dan hewan merupakan bagian dari ekosistem secara keseluruhan. Berkurangnya populasi satu spesies, akan menyebabkan ledakan spesies lain yang kadang mengganggu keseimbangan ekologi. Taruhlah ular, kodok banyak diburu, maka predator alami untuk tikus sawah menjadi berkurang. Akibatnya terjadi ledakan populasi tikus sawah. Akibatnya terjadi serangan hama padi, lalu terjadi puso/ ggal panen, lalu terjadi kekurangan pangan.
    Demikian juga aneka fauna, adalah bagian dari ekosistem dan akan mempengaruhi iklim setempat maupun iklim secara global. Dengan semakin bertambahnya populasi manusia dan hewan, mestinya juga semakin banyak dibutuhkan pabrik penghasil oksigen ini. Dengan semakin banyaknya polusi udara, pencemaran air, maka juga semakin banyak dibutuhkan penyerap pulutan dan penetral air resapan.
    
Desakan ekonomi
     Harus disadari bahwa kerusakan ekologi, pembabatan hutan dan penangkapan hewan, karena banyak rakyat yang terdesak oleh kebutuhan hidup. Banyak rakyat dipedesaan yang tidak punya pekerjaan, tidak punya penghasilan. Untuk makan, akhirnya mereka mengandalkan kemurahan alam. Ya, membabat hutan atau tanaman yang dapat menghasilkan uang, menangkap burung, hewan liar, ular, kodok dsb hanya untuk sekedar menyambung hidup.
     Memang ada juga yang bukan karena desakan ekonomi, tapi karena keserakahan. Taruhlah misalnya pembabatan hutan secara luas oleh perusahaan, alih fungsi lahan hutan menjadi perusahaan perkebunan, tambang atau kepentingan ekonomi lainnya.

Kosumsi/ kuliner eksotis
    Ini juga yang menyebabkan laju kepunahan hewan liar dan fauna lainnya, yakni adanya nafsu manusia untuk makan sesuatu yang tidak biasa. Di media, TV, koran, tabloid dsb, sering memuat adanya rumah makan/ wisata kulinber yang menyajikan daging kobra, daging kalong, kodok dsb hewan hewan yang tidak biasa dimakan.
     Keserakahan manusia, atau ingin sesuatu yang lain dari yang lain, akan mempercepat laju kepnahan hewan hewan tertentu.

Dari mana kita akan mulai?
     Ya, dari mana kita akan mulai ? Tentunya yang pertama adalah menyadarkan masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup. Dan bahwa flora dan fauna, hewan liar dan segala kutu kutu walang ataga adalah bagian dari ekosistim yang apabila punah atau populasinya berkurang, akan mmempengaruhi keseimbangan alam. Sekarang sudah banyak desa yang menyadari hal itu, lalu ada tindakan pencegahan yang positif, yakni dengan adanya peraturan desa. Baik yang sudah diterbitkan dan berlaku efektif, maupun yang masih digodog/diusulkan. Beberapa peraturan desa yang pro lingkungan dan akan menuju ke desa sebagai benteng keaneka ragaman hayati, misalnya :
  • Peraturan desa/ Perdes tetntang larangan menangkap ikan dengan menggunakan setrum atau racun. Menangkap ikan diperairan umum hanya boleh dengan pancing. Dan pada waktu waktu tertentu diadakan re stoking/ penebaran bibit.
  • Perdes tentang larangan menangkap  burung berkicau. Biarkan burung berkicau dialam bebas tanpa kita berkeinginan untuk memilikinya. Ingat bahwa burung yang ada di kurungan, hanyalah jalan akhir menuju kematiannya.
  • Perdes tentang larangan memburu rumah/ larva semut rangrang. Larva ini biasanya diburu untuk pakan burung berkicau. Semut rangrang adalah predator banyak hama seperti kutu, wereng dsb.
  • Perdes tentang larangan memburu reptil (ular, kodok sawah, biawak dsb) dan hewan liar lainnya (kelelawar, kalong, tupai, garangan, linsang dsb)
  • Perdes tentang larangan mengambil madu lebah liar
  • Perdes tentang larangan menebang pohon tertentu tanpa ijin.

Ada jalan keluar/kompromi
     Tapi kalau semua semua dilarang, rakyat kecil yang tidak punya penghasilan tetap mau makan apa?. Ya, mestinya alam itu diciptakan Allah untuk sebesar besar kemakmuran manusia. Tapi ada aturannya, agar sumber daya alam itu dapat dimanfaatkan terus secara lestari sampai anak cucu nanti. Caranya, ya ambil saja sesuai kebutuhan sesuai daya dukung alam.
     Apabila populasi ikan di perairan umum sudah banyak, ya diadakan hari menangkap ikan. Apabila hewan liar sudah melebihi daya dukung dan cenderung menjadi hama/ musuh manusia, ya diadakan hari berburu hewan liar. Pada hari itu masyarakat boleh memburu kalong, linsang, tupai dsb.
     Nah, kalau desa sudah bisa menjadi benteng keaneka ragaman hayati, maka bayangan akan kepunahan spesies tertentu akan bisa dihindari. Desa menjadi tempat berkembang biak aneka hewan liar, burung, serangga dsb, namun pada waktu waktu tertentu juga bisa bermanfaat bagi manusia.
     Menjadi pertimbangan pula, adanya penagkaran spesies tertentu dialam, dihabitatnya. Atau penangkaran in situ. Contohnya penagkaran burung anis merah di perkebunan kopi. Pada setiap penetasan alami di sarang, hanya akan diambil setengahnya saja dari  yang menetas, sisanya dibiarkan menjadi burung liar dialam bebas.
      Dewasa ini sudah banyak burung berkicau yang bisa ditangkarkan. Baik burung lokal maupun burung impor. Burung lokal misalnya jalak, cucak rawa, anis dll sudah banyak yang berhasil menangkarkan. Burung impor misalnya kenari, love bird, black throat dsb. Nantinya diharapkan burung yang dipelihara adalah burung hasil penangkaran. Sedang burung liar, biarkan bernyanyi dialam bebas. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perilaku politikus, apa perlu dimaklumi???

     Ya....dimaklumi aja. Tapi untuk saat ini. Soalnya mereka lagi diatas angin. Tapi untuk masa yad, demi negara kita yang adil makmur, bersih dari korupsi, maka perilaku politikus ya harus diperbaiki, kalau perlu disikat aja...... Sudah banyak analisa di tv dan media lainnya tentang perilaku para politikus di negara kita. Sudah banyak pula yang ketangkep basah. Terima suap, mengatur proyek, minta bagian proyek, pengaturan anggaran dsb dsb, yang intinya politikus itu tidk bersih, malah memberi contoh yang tidak baik.
     Yang resmi pun sebenarnya politikus yang duduk di dewan yang terhormat atau politikus yang terpilih lalu menduduki jabatan publik, sudah sangat besar gajinya. Namun mereka tetap kurang sehingga muncullah anggaran yang membengkak. Sebutlah anggaran perjalanan dinas, anggaran sewa rumah dinas, anggaran konsultasi publik dsb dsb yang intinya bagaimana caranya agar apa yang mereka terima semakin besar.
     Yang tidak resmi ya itu tadi. Ada comitment fee, ada THR pada waktu lebaran, ada yang minta bagian proyek, pengaturan penyusunan anggaran, wah pokoknya modus operandinya buanyak banget.
     Yang ketangkep basah, yang diusut, yang dalam penyidikan, semua itu tidak membuat jera, pokonya kalau belum ketangkep mereka akan terus berbuat. Bahkan nilai nilai agamapun tidak membuat mereka takut, dosa ataupun balasan nanti diakhirat , nyatanya politikus dari partai yang berbasis agamapun juga punya perilaku yang begitu.

Biaya politik itu tinggi
     Banyak yang bilang, bahwa biaya politik itu tinggi. Katakanlah untuk menjadi caleg saja, baik caleg kab/kota, caleg propinsi maupun caleg pusat, biayanya sangat tinggi. Pertama untuk parpol yang mengusung, lalu untuk biaya kampanye, lalu untuk konstituen/ rakyat yang memilih, semua memerlukan biaya .
     Lha, sesudah mereka terpilih dan duduk di lembaga legislatif, maka upaya untuk mencari pengembalian tentu saja harus dilakukan. Dari gaji resmi sebagai anggota lembaga yang terhormat, mungkin dirasa tidak cukup untuk mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan. Maka harus ada pemasukan dari sumber lain. Ya, itu tadi, akhirnya mereka mencari jalan yang tidak jarang harus menabrak aturan. Dan akhirnya kalau berurusan dengan hukum, ya itulah konsekwensi.
     Dalam waktu yang berjalan, merekapun harus ngopeni partai tempat mereka bergabung. Atau dapat dikatakan biaya partai, sebagian mereka yang menanggung.

Sebagai pekerjaan
     Menjelang pemilu 2009 yl, saya tertawa tatkala melihat running tex di TV, yang menyebutkan bahwa ribuan caleg dari seluruh nusantara ini adalah penganggur. Mereka adalah angkatan kerja, lulusan perguruan tinggi, atau yang di PHK perusahaan, dsb yang lagi menganggur, tidak punya pekerjaan. Nah, parpol membuka kesempatan untuk menjadi caleg, dianggap sebagai lowongan kerja dan kesempatan kerja, daripada tidak ada pekerjaan.
     Lalu dipemberitaan lain juga menyebutkan, bahwa ada seorang anggota dewan yang terhormat, mengundurkan diri dari dewan karena sudah diterima sebagai CPNS. Jadi jelas bahwa motivasi mereka menjadi politikus ini ya mencari pekerjaan, mencari gaji, mencari uang.
     Jadi kalau mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat penghasilan yang lebih tinggi, lebih tinggi, ya dimaklumi saja. Perkara tugas poko sebagai anggota dewan yang terhormat itu apa, kan bisa dipelajari. Namun akibatnya yang itu tadi, mereka bekerja itu karena mencari pekerjaan yang mendatangkan gaji untuk keluarganya, daripada nganggur. Tidak punya filosofi sebagai wakil rakyat.
Berubahnya sikap dan cara hidup
     Nah, sesudah duduk menjadi anggota dewan yang terhormat, sebagai politikus, entah lokal, regional maupun nasional, mereka harus menjadi penampilan, menjadi standing. Masak sebagai anggota dewan yang terhormat kok penampilannya nglomprot. Maka berubahlah cara dan gaya hidup. Pakaian bagus, sepatu bagus, minyak wangi, tempat tinggal juga harus berubah, buka didalam gang sempit, tapi harus punya rumah yang setidaknya mencerminkan statusnya sebagai anggota dewan yang terhormat. Juga kendaraan, mobil dsb harus punya. Maka jangan heran kalau seseorang yang menjadi politikus segera menurunkan kredit di bank. Nyicil rumah, nyicil mobil dsb. Lha cicilan ke bank itulah yang harus dicari tanpa harus mengurangi anggaran lainnya.
     Perubahan gaya hidup ini tidak jarang juga kearah yang negatip. Maka sering ada pemberitaan di TV, koran dsb, seorang anggota dewan yang terhormat, seorang pejabat publik, kawin lagi, nikah siri, atau tertangkap sedang pesta narkoba, pesta seks dsb
    Banyak masyarakat yang lalu komentar...."wah, ora kuat derajat"....pada dasarnya orang biasa, tiba tiba menduduki jabatan publik, menjadi anggota yang terhormat, lalu lupa daratan.
 
Memelihara konstituen
     Masyarakat, para pemilihpun sekarang sudah cerdas. Para anggota dewan yang terhormat bisa duduk dikursi empuknya kan karena pilihan atau suara masyarakat/pemilih. Maka merekapun minta balas jasa. Maka tidak heran kalau ada seorang anggota dewan yang terhormat mengeluh bahwa sebentar sebentar menerima tamu yang intinya minta bantuan untuk anaknya yang sakit, minta bantuan modal, minta bantuan anak sekolah dsb. Kalau nggak dituruti, maka pada pemilu yad sudah tidak akan memilih dia lagi. Maka biaya untuk memelihara konstituen juga tinggi
     Namun para anggota dewan yang terhormat juga tidak kalah akal. Mereka minta supaya juga mendapat hak untuk menyusun anggaran. Maka jadilah anggaran seperti Bantuan langsung tunai, aspirasi warga, dsb dsb itu sebenarnya anggaran untuk memelihara konstituennya.

Persiapan lima tahun mendatang
     Merasakan enaknya menjadi politikus dan anggota dewan yang terhormat, maka sudah selayaknya mereka berusaha untuk mempertahankan kedudukannya itu. Maka pemilu 5 tahun mendatang haruslah terpilih lagi. Maka usaha usaha kearah itu hruslah dipersiapkan jauh hari.
     Jadilah kegiatan tebar pesona, turun ke lapangan dimasa libur, menjumpai konstituen, menjalin jaringan pemenangan, menjadi agenda yang harus dilaksanakan demi terpilih lagi masa bakti berikutnya. Sudah barang tentu ini juga memerlukan biaya yang tidak kecil. Lha dari mana sumbernya? Tanyalah pada rumput yang bergoyang

Lho, katanya untuk mengabdi nusa bangsa....... 
     Lha iya...katanya menjadi politikus, menjadi wakil rakyat itu demi mengabdi pada nusa dan bangsa, memperbaiki kondisi masyarakat, memajukan daerah bla bla dsb. Lha kok kenyataannya banyak yang ketangkep basah terima suap, ketangkep basah mengatur anggaran, minta jatah dsb.
     Kalau banyak pejabat publik, anggota dewan yang terhormat, kerjanya cuma seperti yang tersebut diatas, lha kapan kerja beneran untuk mikir negara?
     Saya yakin sebenarnya masih banyak wakil kita yang berhati bersih, yang benul benul ingin mengabdi pada nusa bangsa, memperbaiki kondisi bangsa, menuju bangsa yang jaya, disegani ditingkat inter nasional, tidak kalah dengan bangsa lainnya. Tapi kalau suara merekia kalah dengan yang jelek jelek, apakah ini bisa diperibahasakan sebab nila segalon, rusak susu sebelanga?.....

Melihat, mendengar ontran ontran yang setiap hari tersaji dan terpampang di TV dan media lainnya, ditambah lagi rumor rumor yang beredar di masyarakat tentang tingkah laku para politikus, maka sudah sewajarnya kita introspeksi bersama, bahwa politikus itu nmestinya tidak begitu. Banyak pekerjaan yang menanti mereka. Rakyat banyak berharap pada mereka. Lha kalau kerjanya justru malah memperparah keadaan, apa perlu tobat nasional........??????

Wahai politikus, dipundakmulah kami harapkan adanya perubahan kearah yang lebih baik dari kondisi negara ini. Dipundakmulah kami harapkan adanya komitmen politik yang akan mengantar bangsa ini menuju kejayaannya. Jangan nodai kepercayaan kami dengan tingkah lakumu yang justru menyakiti hati kami. Kedepan, kami tidak mau lagi mendengar kalian tertangkap basah menerima suap. Tidak mau lagi mendengar kalian tertangkap basah pesta narkoba, pesta seks dan perbuatan negatip lainnya.

Uang negara adalah uang kami. Dengan komitmen politikmulah sebenarnya kami mengharapkan kearah mana uang negara itu dibelanjakan demi kesejahteraan rakyat, kemajuan bangsa dan kejayaan negeri kami. Bukan malah dipakai bancaan gak keruan..........
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS