UMAT ISLAM ITU MUDAH TERSINGGUNG, BETULKAH??



SATU
Dalam suatu diskusi tentang upaya penghematan air, banyak saran bagaimana sebaiknya kita bersikap dan memperlakukan air. Perilaku kita sebenarnya sangat boros air. Diantaranya yang disinggung adalah perilaku umat islam, terutama dalam hal berwudhu. Nhaa....soontak hal ini mnyebabkan banyak sekali umat Islam yang tersinggung, bahkan terlalu reaktif dalam mengcounter ini. Diantaranya, bahkan ada yang membuat tulisan, bahwa kalau ada apa apa, tentu umat Islam yang selalu dipojokkan. Apakah boros air hanya semata mata dilakukan oleh umat Islam? Bagai mana dengan hotel hotel yang jelas jelas sangat boros air. Wudhu yang dilakukan oleh umat Islam memang minimal 5 kali sehari, memang banyak membutuhkan air. Tapi dengan mainset dan perilaku yang baik, mestinya kebutuhan air wudhu itu bisa dihemat.
Saya sendiri sebagai pengurus/takmir mesjid, kadang geleng kepala melihat cara umat Islam berwudhu. Air yang ngocor sangat deras, wudhu sambil sendau gurau, atau wudhu sambil membersihkan kotoran (bagi para pekerja), pendeknya banyak sekali air yang terbuang buang. Padahal jelas kita diperintah untuk tidak berlaku boros. “.......jangan kamu menghambur hamburkan secara boros. Sesungguhnya pemboros pemboros itu adalah temannya setan, dan setan sangat ingkar kepada Allah. (Al Isra’ 26-27)
Jadi kritik bahwa umat Islam berperilaku boros dalam berwudhu, kalau mau mengakui, benar adanya. Jangan tersinggung dengan kritik itu, tapi marilah kita gunakan kritik itu untuk memperbaiki diri. Bahwa air adalah sumber daya alam yang suatu saat akan mengalami krisis bila kita tidak bijaksana dalam mengelola. Gunakan air seperlunya saja, jangan membuang buang air.

DUA
Umat Islam memang sangat rajin kalau diundang untuk menghadiri pengajian. Pengajian akbar, lebih lebih kalau pembicaranya adalah da’i yang terkenal. Mereka berbondong bondong datang bahkan dari jauh. Naik apa?.....lha sering kita lihat, naik truk, pick up bak terbuka atau kendaraan pengangkut barang/ ternak. Kendaraan itu mestinya tidak boleh untuk mengangkut orang, lha wong itu pengangkut barang atau ternak. Sudah kayak gitu, masih dijejal jejal lagi. Pendek kata jelas itu melanggar aturan lalu lintas. Kalau ditegur?, pasti malah marah.........
Lalu tempat pengajiannya sendiri? Kadang menutup jalan, menggunakan jalan umum atau fasilitas publik lainnya yang pasti akan sangat mengganggu lingkungan. Lalu lintas terhambat. Masyarakat yang adsa disekitarnya terganggu. Udah gitu selesai pengajian mereka meninggalkan sampah yang buka main banyaknya
Kalau ditegur?......wah banyak temennya. Akeh tunggale. Lha suporter sepakbola itu lebih parah lagi. Juga nanti kalau musim kampanye. Pendek kata justru menggunakan standar yang jelek jelek, bukan yang baik

 TIGA
Kalau kita umat Islam melaksanakan shalat Ied, banyak dilakukan ditanah lapang. Berhubung sekarang tidak banyak tanah lapang, maka shalat ied dilaksanakan dijalan raya, tempat parkir dan sebagainya. Dulu, sebelum saya jadi takmir, pada malam menjelang shalat, mesti kerja bakti ditempat untuk melaksanakan shalat, membersihkan dan membuat shaf/ digaris garis. Nha, untuk membuat gair ini menggunakan cat tembok putih, yang mungkin tidak akan hilang dalam waktu 2-3 bulan, yang pasti akan sangat mengganggu keberisihan dan keindahan kota. Setelah saya jadi takmir, saya minta agar kalau membuat garis shaf cukup gunakan kapur tulis atau kreweng/ potongan batu bata atau genteng. Nanti selesai sholat ied, dalam waktu beberapa jam, terinjak injak atau kena ban kendaraan akan hilang sendiri, sehingga tidak akan mengganggu keindahan kota.
Namaun itu hanya dimasjid tempat tinggalku. Dimasjid lain masih banyak yang tetap menggunakan cat untuk membuat garis shaf yang pasti tidak akan hilang beberapa bulan. Kalau ditegur, mereka malah bangga, bahwa ini adalah bagian dari syiar Islam, menandakan bahwa disitu digunakan untuk shalat ied. Gak peduli bahwa itu sebenarnya mengotori lingkungan, merusak keindahan

EMPAT
Nha.......kalau ini kita memang layak tersinggung, bahkan harus tersinggung!!!. Bahwa ada kartun nabi Muhammad saw, bahkan ada yang dilombakan/ lomba membuat kartun nabi. Orang barat memang menganut kebebasan yang kebabalasen, tanpa mempertimbangkan perasaan umat Islam
Yang ini jelas sudah melukai perasaan umat Islam, kepercayaan umat Islam. Mari kita tersinggung dan siap membela dengan cara apapun.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

AHOK MAU BIKIN LOKALISASI.......AGREE OR DISAGREE??



     Semula berawal dari maraknya kasus prostitusi on line, kos kosan yang dipakai prostitusi, dan lain lain modus operandi prostitusi yang pendek kata sudah mengilfiltrasi seluruh sendi kehidupan. Prostitusi justru ada ditengah tengah masyarakat. Lalu kegeraman bapak Basuki Cahaya Purnama/ Ahok yang menyebutkan, daripada gitu lebih baik dibuat lokalisasi aja......Nha, sontak pernyataan ini mendapat reaksi dari banyak pihak. Bolapun bergulir, bahkan hampir semua TELEVISI menanyangkan dikusi tentang wacana lokalisasi prostitusi
      Yang jelas debat, diskusi tentang hal ini gak akan rampung sampai kiamat nanti. Yang pro dan kontra akan berdebat mengemukakan argumentasi masing masing. Gimana dengan anda?...... agree atau disagree?

Mereka yang menolak
Sebagai umat Islam, menyetujui adanya prostitusi, lokalisasi prostitusi itu aja sudah merupakan dosa. Apalagi kalau ikut terjun didalamnya. Membangun prostitusi, lokalisasi, dan sebagainya adalah dosa.  Maka bagi umat Islam, prostitusi dan segala bentuknya harus diberantas tuntas tas tas dengan cara apapun
Prostitusi adalah penyakit masyarakat. Sakit harus diobati, kalau gak bisa diobati ya diamputasi. Jangan ditolelir. Bahkan pajak, retribusi dan sebagainya yang berasal dari prostitusi adalah haram.
Lha kalau ternyata para pelaku prostitusi, PSKnya, germonya, hidung belangnya ternyata umat Islam gimana? Ya tentu aja wong mayoritas orang Indonesia beragama Islam. Mereka yang menolak mestinya harus lebih gencar berdakwah, memberi perngertian kerpada umat Islam bahwa perzinaan itu dosa besar, harus dijauhi

Mereka yang setuju
Bukan berarti mereka setuju adanya prostitusi, bukan berarti mereka akan melegalkan prostitusi, tapi mereka meleihat kenyataan bahwa pekerjaan yang paling tua didunia ini bagaimanapun tidak dapat diberantas. Daripada menyebar ditengah tengah masyarakat, lebih baik dilokalisir aja, itu pola pikir mereka.
Kejahatan adalah produk budaya, pruduk masyarakat. Demikian juga prostitusi, adalah produk masyarakat. Keberadaannya, tidak dapat dilepaskan dari perkembangan masyarakat itu sendiri.
Ahli perkotaan, ahli tatakota bahkan mengatakan bahwa prostitusi akan berkembang eiring perkembangan sebuah kota. Dimana ada kota, disitu ada prostitusi. Kalau gak diatur, pasti akan menyebar kemana mana dan mengilfiltrasi seluruh sendi sendi kehidupan masyarakat, berada ditengah tengah massyarakat. Lha, lokalisasi itu ibarat saluran yang akan mengalirkan air comberan hingga tidak menyebar kemana mana.

Gimana baiknya?

Dari yang pro maupun yang kontra, mestinya kita setidaknya mengerti jalan pikiran pak Ahok. Daripada menyebar kemana mana, mengilfiltrasi kehidupan masyarakat, mending dilokalisasi aja.
 Nah, kalau dilokalisasi, cobalah lihat negara negara yang merestui adanya lokalisasi

  • Kawasan lokalisasi harus dipilih daerah yang betul betul terlokalisir, setidaknya jalan masuk hanya satu pintu, misalnya, sehingga keluar masuk bisa diawassi

  •  Yang boleh masuk merka ysang benar benar telah dewasa. Anak kecil dilarang masuk, dan ini harus benar ketat. Pokoknya yang boleh masuk harus benar benar yang hidungnya belang

  •  Dikenakan pajak dan retribusi yang tinggi
  • Lha, prostutisi yang diluar kawasan lokalisasi yang diijinkan harus benar benar diberantas, tanpa kompromi, tanpa suap. Pelakunya harus dikenakan denda/hukuman yang tinggi
  • Termasuk yang dikenakan hukuman/denda yang tinggi,PSKnya, didenda, dihukum lalu dikirim kepanti rehbilitasi atau malah dikirim ke lokalisasi yang resmi. Germonya, didenda, dhukum, dikurung atau kalau ternyata melakukan trafiking atau PSK dibawah umur, maka hukumannnya akan mangkin bertambah. Hidung belangnya, nha ini, selama ini hidung belangnya gak pernah dihukum, hanya diberi pembinaan lalu dilepas lagi. Mestinya hidung belangnya justru akan mendapat hukuman yang tinggi, denda kurungan, hukuman sosial, hukuman moral, kalau perlu diumumkan, namanya dipajang, fotonya dipajang hingga kapok. Kalau gak ada pembeli, penjalnya lama lama kan hilang
.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CAR FREE DAY/ CFD ITU SUDAH KEHILANGAN RUHNYA



CFD itu dulunya untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk bernafas lega, memberi ruang untuk beraktifitas yang bebas puolusi, setelah sehari hari senantiasa disuguhi dengan kemacetan, asap knalpot dan hiruk pikuk lalu lintas. Maka dalam seminggu atau dua minggu, diadakan acara CFD dimana seruas jalan, hanya seruas jalan disuatu kota dibebaskan dari lalu lintas. Itupun hanya 3-5 jam. Disitu lalu masyarakan bebas beraktifitas, ada yang jogging, jalan santai, senam, sepedaan dan sebagainya aktifitas yang tidak emnggunakan mesin
Dulu, CFD itu disenangi dan sangat ditunggu oleh masyarakat disuatu kota. Namun kini banyak penggiat lingkungan, pengamat sosial dan sebagainya yang mulai mempertanyakan., bahwa CFD itu telah melenceng jauh dari tujuan semula, telah kehilangan ruhnya
Bahkan masyarakat yang bingin bebas beraktifitas tanpa terganggu mesin dan sebagainya, harus bersaing dengan suara gelegar sound sistem, speaker tukang jual DVD, hiruk pikuk orang jualan, stand pameran motor/mobil dan sebagainya.
Jadi pasar tiban
Ya, akhirnya CFD itu jadi pasa tiban, didominir oleh para pedagang. Semua ruang kosong yang memungkinkan, langsung diisi oleh orang jualan. Makanan, minuman, buah sayuran semua tumplek bleg. Lalu pakaian, celana dalam, owolan, sangat menyita ruang CFD yang mestinya untuk aktifitas warga yang ebas dari polusi. Bahkan orang jualan makananpun tidak jarang yang menggunakan tungku bakaran, maka polusi asappun harus diterima oleh penikmat CFD. Juga CFD ini tidak terhindar dari serbuan marketing motor, mobil, baranng elektronik, minyak wangi dan sebagainya....wlah walah, lha wong CFD kok diisi stan pameran mobil, motor..........
Hanya memindahkan kemacetan
Ya, kalau kota kota besar yang mempunyai segmen jalan yang banyak, gak masalah. Solo, hanya menggelar CFD dijalan Slamet Riyadi. Jogja hanya seruas jalan Sudirman. Pengguna jalan masih bisa memilih alternatif lain untuk mencapai tujuannya. Tapi bagaimana kalau kota yang  gak punya banyak ruasjalan? CFD ternyata hanya memindah kemacetan. Lalu lintas dialihkan ke jalan jalan kecil yang justru menimbulkan kemacetan dan kebingungan. Banyak keluhan pengguna jalan manakala CFD digelar. Makanya mestinya bagi kota kota yang gak punya banyak jalan alternatif, pikir dulu dah kalau mau gelar CFD. Atau digelar aja bukan dijalan protokol, misalnya disekitar stadionlah.
Trend sekarang, jadi ajang demo/ kampanye
Di kota kota yang ada mahasiswanya, yang ada kampusnya, kadang terjadi, atau bahkan sering, CFD jadi ajang demo. Mahasiswa yang akan ngritik pemerintah, yang akan ngritik pemerintah daerah, atau mau kritik kondisi sosial, maka demo di CFD jadi pilihan utama, karena pasti banyak pemirsanya.
Pada saat menjelang pilkada, atau menjelang pilpres, pemilu legislatif, banyak pula yang nimbrung berkampanye disini. Jadilah CFD itu acara yang hiruk pikuk
Kembalikan CFD pada ruhnya
Ya, kembalikan pada ruhnya. Yakni membebaskan satu segmen jalan disuatu kota, dari hiruk pikuk kemacetan lalu lintas, dibebaskan dari polusi barang 3-4 jam aja, lalu masyarakat diberi kesempatan untuk meikmati ruang terbuka yang kosong untuk beraktifitas, tanpa terganggu polusi asap knalpot, polusi suara, polusi kegiatan yang menggunakan alat elektronik dan sebagainya. Biarkan masyarakat mengekpresikan dirinya diruang yang biasanya macet itu.
Pedagang ya harus diatur, jangan sampai justru mendominasi ruang. Juga harus ada regulasi kegiatan apa yang boleh dilakukan, apa yang yang gak boleh. Kampanye, iklan kendraan, demo dan sebagainya sebaiknya dilarang aja.
Lalu kota kota kecil yang gak punya alternatif jalan yang banyak, ya jangan memaksakan diri ikutan gelar CFD. Itu hanya akan memindahkan kemacetan kejalan jelan kecil disekitarnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BOTHOK,LAUK NDESO YANG NAIK DAUN



     Bothok, Bongko, Pelas, ketiganya mungkin namanya bisa terbolak balik sesuai nama daerahnya. Di suatu daerah bothok mungkin disebut bongko dan bongko disebut bothok, dan sebagainya. Kalau didaerahku, bothok itu lauk yang terbuat dari bahan dasar daun so/melinjo. Bongko itu lauk dengan bahan dasar kacang tholo yang diuleg, dan pelas lauk dengan bahan dasar kedelai yang diuleg. Ketiga tiganya memang berpenampilan sama, yakni dibungkus daun pisang, dikunci pakai lidi dan besarnya hanya seisi satu sendok makan.
    Sebagaimana sayur lodeh, sayur asem dan sebagainya, bothok dapat digolongkan masakan jawa pedesaan. Tapi kini lagi naik daun lantaran banyak rumah makan yang mengusung tema masakan tradisional. Nah, kira kira bagaimana cara membuat bothok? Ini ada resep peninggalan emak yang biasa aku praktekkan didapurku:

Bahan
Bahan yang perlu disiapkan untuyk memasak bothok antara lain :
1.       Daun so/melinjo yang masih muda, lk 1 kg, rebus hingga empuk, lalu angkat/tiriskan. Potong potong, rajang hingga agak kecil
2.       Kelapa muda jangan terlalu tua,1 biji yang besar, lalu parut dengan parutan kasar
3.       Bahan tambahan. Sekalipun namanya bahan tambahan, tapi ini akan menentukan nama. Jika bahan tambahan berupa mlanding/petai cina, namanya bothok mlanding. Jika bahan tambahan berupa jamur, namanya bothok jamur. Lalu berkembang macem macem tergantung daerah, ada bothok tawon, bothok kikil, bothok tempe, bothok tahu dan sebagainya. Jadi silahkan nambah bahan tambahan sesuai selera.
Bumbu
Bumbu untuk memasak bothok, perlu disiapkan :
1.       Ketumbar secukupnya
2.       Bawang putih 4 siung
3.       Bawang merah 6 siung
4.       Kemiri 4 biji
5.       Terasi seujung kelingking
6.       Tempe bosok/semangit 2 buah
7.       Lombok jemprit 4-5 biji atau sesuai selera
8.       Salam dan laos, iris kecil kecil
9.       Garam, gula dan vetsin secukupnya
Semua bumbu kecuali salam dan laos,diuleg lembut.

Cara memasak
1.       Daun so, kelapa parut, bahan tambahan dan bumbu dicampur jadi satu dalam satu wadah/baskom kecil. Campur sampai rata betul
2.       Siapkan daun pisang, lalu taruh 1 sendok makan campuran tadi diatas daun bungkus dan kunci dengan lidi. Bungkus semua sampai seluruh bahan campuran tadi habis
3.       Lalu bahan yang sudah terbungkus daun pisang tadi dikukus pada dandang sampai matang, kira kira 30 menit.

Siap untuk dihidangkan.......mungkin bumbu dan bahan dimasing masing daerah akan berlainan. Namanya saja masakan tradisional, ya tergantung daerahnya. Tapi yang penting kita bisa memasak sendiri dan lalu memperkenalkan kepada anak anak kita agar mereka juga kenal dengan msakan nenek moyangnya. Jangan hanya kenal hamburger, steak, dan masakan londo lainnya.
.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SAMBEL TUMPANG, RESEP WARISAN MAK’E........



      Sambel tumpang itu dulu identik dengan Solo dan sekitarnya, karesidenan Surakarta lah... Sambel tumpang itu dulu identik dengan menengah kebawah. Sambel tumpang itu dulu identik dengan bau tempe bosok yang menyengat. Namun kini sambel tumpang telah mengalami modifikasi, metamorfosa dan telah melampaui batas batas teritorial, melebar kemana mana sehingga wong solo sudah tidak bisa lagi mengklaim sebagai sambel khasnya.
      Sambel tumpang itu dulu hanya ditemui di warung warung kecil, warung sego rames, atau malah simbok yang jualan buka dasar dipasar pasar. Namun kini sambel tumpang bisa kita temui di rumah makan yang besar, rumah makan yang mengusung masakan tradisional, masakan jawa, indigenous culinary dan sebagainya dan sebagainya......
     Cara membuat sambel tumpangpun beraneka macam, tergantung kokinya, tergantung mana yang akan ditonjolkan, aromanya, rasanya, tampilannya atau tradisionalnya. Nah, sodara sodara, ini ada resep tradisional sambel tumpang warisan dari emakku, yang sering saya praktekkan didapurku:

1.Bahan/bumbu
Bumbu untuk membuat sambel tumpang antara lain :
Bumbu yang diuleg: -       lombok merah, lombok jemprit lj 10-12 biji
-          Bawang putih 4 siung
-          Bawang merah 6 siung
-          Tomat ukuran sedang 2 biji
-          Kencur seujung kelingking
-          Tempe bosok/semangit 2-4 biji
-          Santan dari 1 butir kelapa, lk 700 ml
Bumbu yang tidak diuleg: - salam
-          Laos
-          Kulit/daun jeruk purut        
        
2.Bahan tambahan
Bahan tambahan antara lain :
-          Telur ayam 2-3 butir
-          Krecek rambak 10-15 biji
-          Tepung kanji
-          Garam, gula, vetsin 

3.Sayuran
Sayuran yang biasa digunakan untuk sambel tumpang antara lain
-          Bayam
-          Kecambah
-          Jipang dipotong korek api
-          dsb

4.Cara memasak
-          semua bumbu, baik yang diuleg maupun yang dibiarkan utuh, direbus dalam panci dengan air lk 200 ml, sampai empuk dan aroma tempe bosok serta jeruk purutnya udah keluar
-          kemudian matikan kompornya, bumbu yang diuleg, diuleg sampai lembut lalu kembalikan kedalam panci. Tambah santan lalu direbus lagi
-          jika suka, tambah rambak krecek, masak terus sampai empuk
-          jika suka, tambah telur. Kocok dulu, lalu masukkan pelan pelan sambil diaduk
-          untuk menimbulkan kesan kental, dapat ditambah tepung kanji. Larutkan tepung kanji, lalu masukkan pelan pelan sambil diaduk terus
-          masukkan garam, gula dan vetsin secukupnya sesuai selera

5.Cara menyajikan
Menyajikan sambel tumpang itu identik dengan nasi rames, jadi disajikan langsung diatas piring lengkap dengan nasinya
-          tata seporsi nasi diatas piring
-          lalu tambahkan sayuran yang sudah direbus:  bayam, kecambah, jipang dan sebagainya
-          lalu siram dengan sambel tumpang 2-3 sendok sayur sesuai selera
-          bisa disantap dengan kerupuk, peyek, telur ceplok dsb
so.......mari kita coba resep tradisional warisan si emak

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS