Ritual / event budaya, banyak yang diada adakan....

Dengan dalih pengembangan pariwisata, atau melestarikan budaya leluhur, ngemi emi peninggalan  leluhur, banyak daerah atau desa desa yang membuat event budaya yang tak jarang sesungguhnya hanya diada adakan. Demi gengsi dan tak mau kalah dengan daerah lain, lalu event event itu didaftarkan untuk dijadikan agenda wisata, baik tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi bahkan kalau perlu tingkat dunia...........

     Didaerah tempat asalku sana, mempunyai tetangga desa yang agak jauh, katakanlah namanya desa  "Tugu". Seingatku, desa Tugu ini adalah desa yang sepi, tradisional dan tidak ada sesuatu yang menonjol. Namun mendadak sekarang desa ini menjadi desa yang terkenal, setiap tahun dibulan Suro/ Muharam adalah peristiwa budaya disana, yakni mengarak dan menjamas pusaka desa yang bernama keris Kyai Kangkam dan bende Kyai Seguntang. Konon katanya keris dan bende ini adalah peninggalan sesepuh/ pendiri desa Tugu yang bernama Mbah Imam Paseh. Ini cerita siapa yang membuat, keris dan bende ini kapan dan dimana disimpan dulunya, tapi yang jelas desa Tugu ini menjadi terkenal dan ramai setiap tahun gara gara mengarak dan menjamas kedua pusaka tersebut.
     Lain cerita, desa di kabupaten lain, juga mempunyai event budaya yang tak kalah seru. Sebuah kentongan besar, yang katanya peninggalan Eyang Demang, seorang kepala desa pada awal abad lalu, setiap tahun juga dijamas, lalu dipukul dengan irama doro muluk. Tidak kurang pak bupati, ketua DPR, muspida, tokoh masyarakat semua diundang untuk menjamas kentongan leluhur ini. Pada saat yang sama, semua warga desa yang mempunyai kentongan juga diwajibkan untuk ikut menjamas kentongannya. Lalu pada saat kentongan leluhur dipukul, semua warga desa juga harus mengiringinya dengan memukul kentongan masing masing.
      Pokoknya semua kepala daerah, kepala wilayah, kepala desa desa harus punya ide, inisiatif untuk mengarang cerita, lalu dijadikan suatu event budaya, ritual budaya, yang pada intinya untuk mendukung pariwisata daerah..........ya, harus dimaklumi bahwa event budaya itu sebenarnya hanyalah menjual suatu cerita.

Banyak yang mengarah ke Syirik
     Bagi umat Islam, event event budaya seperti ini boleh boleh saja, asal niatnya untuk memasjukan daerah, memberi kebanggaan kepada warga desa agar mempunyai rasa rumongso handarbeni, lalu lebih giat lagi bekerja memajukan desanya.
     Namun kalau kemudian melanggar akidah, mengarah ke syirik, mestinya Pemerintah daerah ikut mengarahkannya dan meluruskannya. Apa ada yang seperti itu?...o, sesungguhnya banyak sekali. Event budaya disuatu desa, yang diada adakan dan ternyata malah melanggar akidah. Silahkan cari contoh sendiri lah....

Banyak yang bersifat mubadzir
      Ada suatu daerah yang membuat event budaya, misalnya dengan perang ketupat. Masing masing keluarga membuat ketupat, lalu dibuatlah perang ketupat. Ketupat tidak untuk dimakan, namun untuk perang, lempat lemparan dengan ketupat. Ada juga yang perang nasi, perang tomat dsb
     Wah, disaat banyak saudara kita yang kurang makan, kok malah bahan pangan seperti itu dipakai buat perang, buat lempar lemparan. Apa tidak mubadzir?

Banyak yang latah
     Banyak pula event budaya yang latah, hanya meniru keberhasilan daerah tetangga, keberhasilan desa tetangga. Sekarang berapa banyak darah yang menggelar art carnival? Ada batik carnival, Semarang batik carnival, Jogja carnival, magelang night carnival, pokoknya semua daerah pada berlomba lomba menggelar event seperti ini, dengan berbagai variasi, kekhasan, saling jor joran dan tidak mau kalah dengan daerah lain.

Namun bagaimanapun juga, wisatawan sudah cerdas. Bisa memilih dan memilah mana yang asli suatu budaya suatu daerah, mana yang diada adakan, mana yang artifisial, mana yang ikut ikutan, dan mereka akan datang mengunjungi suatu event budaya yang memang sejak jaman leluhur ada. Yang hanya ikut ikutan, percayalah, akan terjadi seleksi alam, lama lama akan pudar dengan sendirinya. Dan yang memang merupakan tradisi sejak lama, akan tetap bertahan dan merupakan peristiwa budaya yang patut ditonton. Selamat berwisata budaya........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar