Kuliner jalanan : Simbok Gendong, masakannya dirindukan.

     Kalau kita suatu saat mengunjungi terminal Tirtonadi Solo di pagi hari, pagi pagi sekali sekitar jam 5.00 - 6.00, maka kita akan menjumpai simbok simbok bakulan nasi liwet yang sedang dikerubuti pelanggannya. Simbok tsb menjajakan dagangannya bukan diwarung warung, atau lesehan yang menetap, namun bergerak mengikuti tempat keramaian. Bukan pula pedagang asongan, karena dagangan simbok ini yang berupa nasi liwet dijual dengan diwadahi bakul/ tenggok dan tampah. Dagangannta diatur sedemikian rupa, misalnya nasi liwetnya ditaruh di tenggok, juga daun daun pisang yang nantinya dibuat pincuk. Lalu lauk lainnya, seperti sambel goreng jipang, ayam, telur, areh dsb diatur dalam tampah dan wadah lainnya, yang simpel dan mudah dibawa.
     Kuliner simbok gendong ini sebenarnya ada dimana mana, dengan aneka macam jenis nasi dan jajanan lainnya. Memang kesannya adalah manengah kebawah, murah meriah dan pelangganpun dari kalangan menengah kebawah. MUlai dari dari tukang becak, pekerja terminal, bakul pasar dsb. Tapi dengan sentuhan yang agak maju sedikit, maka kuliner simbok gendong ini bisa menarik para pemburu kuliner menengah keatas.

Penampilan
     Penampilan simbok gendong ini memang jauh dari kesan mewah, bahkan beberapa simbok terkesan kumuh. Ini yang pertama mesti diperbaiki. Biasanya si simbok gendong akan berpenampilan memakai kain panjang/ jarik, kebaya, pokoknya pakaian jawalah. Atau kalau pakai rok ya rok yang ketinggalan mode/pantas pakai. Sendal jepit, caping dsb.
     Lalu dagangannya biasanya ditata dalam wadah tenggok yang digendong dibelakang. Tenggok ini biasanya berisi nasi, cadangan lauk dan daun pisang untuk bungkus atau untuk membuat pincuk. Lalu ada tampah yang disunggi diatas kepala, berisi aneka lauk. Tangannya masih nyangking keranjang atau wadah lain yang berisi perlengkapan dagangannya. Jadi lengkaplah semua anggota badan berperan dan mempunyai fungsi masing masing.

Aneka nasi dan lauk
     Kuliner simbok gendong ini emang ada bermacam macam jenis nasi. Di terminal tirtonadi solo, terkenal dengan kuliner simbok gendong sego liwet yang gurih. Lalu di kotaku, Magelang, hampir setiap pasar ada kuliner simbok gendong sego kuluban, atau nasi gudangan yang murah meriah. Bayangkan, kita membeli sebungkus nasi kuluban dengan ditambah sepotong tahu bacem, hanya keluar uang tiga ribu rupiah!
     Ya, kuliner simbok gendong sego kuluban ini yang mungkin bisa kita nikmati, bisa ditempat, dimakan dengan pincuk lalu duduk disembarang tempat didekat simbok, atau dibungkus dibawa pulang. Lauknya tentu saja yang utama adalah kuluban, gudangan, lalu ada buntil dan aneka bacem ( tempe bacem, tahu bacem, gembus bacem)
     Ada lagi kuliner simbok gendong lotek dan lotis, yang dijajakan kelilingan dipasar, ditrotoar dsb. Simbok gendong akan parkir ditempat yang rama pembeli, lalu setelah tidak ada pembeli, akan pindah ketempat lain. Demikian seterusnya sampai dagangannya habis.
     Kuluiner simbok gendong yang khusus mengunjungi kantor juga ada. Mereka akan datang ket\kantor pemerintah maupun swasta, menawarkan sarapan pagi atau makan siang. Ini sangat memperingan para karyawan, tidak usah keluar untuk makan, tapi simbok gendonglah yang datang mengunjungi. Bagi yang malas memasak dirumah, bisa beli lauknya saja, dibungkus untuk makan siang atau makan malam nanti.

So......cobalah sekali sekali berburu kuliner simbok gendong. Murah, meriah, sehat dan tidak perlu repot.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar