Cerita inspiratif, mozaik pesan moral.....

SATU
     Sepasang pengantin baru, menempati rumah baru diperkampungan kumuh. Kebetulan rumahnya paling bagus diantara rumah rumah tetangga. Setiap pagi pengantin baru itu bisa melongok ke halaman tetangganya lewat jendela rumahnya. Setiap pagi pula sang siteri selalu berkata kepada suaminya.
"Pa, tetangga kita itu jorok sekali ya.....masak halaman rumahnya senantiasa kotor seperti itu. Lagi pula kalau mencuci tidak bisa bersih. Masak mencuci kok kok masih kotor begitu. Lihat tuh jemurannya, masih kotor sekali"
Suaminya tersenyum sambil membelai istrinya.
"Ya, coba nanti saya ajari caranya membersihkan halaman. Nanti saya ajari caranya mencuci yang bersih"
"Kamu berani pa, mengajari mereka, nanti malah salah tanggap, bisa berabe nanti"
     Suatu pagi sepasang suami isteri itu kembali melihat halaman tetangganya. Heran, kini halamannya sudah kelihatan bersih. Cucian yang dijemurpun sudah kelihatan bersih, berderet rapi dijemuran.
"Wah, pa, lihat tetangga kita sekarang sudah pandai mencuci, sudah pandai membersihkan halaman. Kamu jadi mengajari mereka pa?"
"Iya, kemarin aku membersihkan kaca jendela rumah kita ini, sehingga bersih dan tidak lagi buram"

DUA
      Dalam satu percobaan, seekor katak dimasukkan kedalam panci yang berisi air hangat. Katak itu tampak belingsatan, resah kesana kesini, namun lama kelamaan menjadi tenang, karena sudah bisa menyesuaikan diri.
     Lalu suhu air didalam panci dinaikkan sepuluh derajat celcius lagi. Si katak kembali resah dan gelisah, belingsatan, namun lama kelamaan menjadi tenang kembali, dapat menyesuaikan diri. Lalu suhu dinaikkan sepuluh derajat lagi  dan katak kembali belingsatan, lalu tenang kembali.
     Demikian setiap suhu dinaikkan, si katak belingsatan, lalu tenang lagi karena bisa menyesuaikan diri. Sampai akhirnya si katak tewas terebus dalam air mendidih.
     Rupanya karena sang katak telah terbiasa dapat menyesuaikan diri dengan suasana dalam panci, sampai lupa untuk meloncat keluar panci.

TIGA
      Seorang gadis, cantik sekali, berpacaran dengan seorang pemuda. Sayang, gadis itu seorang tuna netra alias buta. Tiap hari hanya mengeluh melulu, masalah dirinya yang buta. Bahkan serinmg sering ia menghujat Tuhan. Dikatakan Tuhan tidak adil, pilih kasih dsb. Selalu tidak menerima kebutaannya. Pacarnya, si pemuda, dengan sabar menghibur hatinya dan selalu mengajarkan bagaimana agar kita selalu bersyukur atas apa yang dianugerahkan kepada kita.
     Tapi sigadis tetap saja mengeluh tiap hari dan tidak terima atas kebutaannya. Sampai suatu saat dia berujar akan mengawini/ akan segera kawin dengan si pemuda manakala dia bisa melihat.
     Ternyata ada seorang donatur yang tak mau disebut namanya memberikan sepasang matanya untuk disumbangkan kepada si gadis. Singkat kata, melalui suatu operasi cangkok mata, sigadis bisa melihat kembali, merasakan indahnya dunia.
     Namun si gadis kecewa berat manakala tahu bahwa ternyata pacarnya, si pemuda juga seorang tuna netra. Dengan berbagai dalih, si gadis mengingkari kata katanya sendiri untuk segera menikah dengan sang pemuda. Dan akhirnya si gadis dan sang pemuda batal menikah. Sigadis lebih memilih pemuda lain yang tidak buta.
     Dengan hati hancur luluh sang pemuda pergi meninggalkan si gadis, mencari jalan hidupnya sendiri. Dan dihari perkawinan si gadis, sang pemuda mengirimkan ucapan selamat dan ikut berbahagia. Sang pemuda merasa puas dan bahagia, dapat membahagiakan orang yang dicintainya, walaupun dengan mengorbankan organ tubuhnya yang sangat penting.........ya, sang pemudalah si donor mata yang tak mau disebut namanya.

Empat
     Dalam film Helen of Troy, dikisahkan peperangan Troya yang terkenal itu. Tokoh sentral dalam film itu adalah Achilles, seorang panglima perang dari legiun Kerajaan Athena. Semula Achilles tidak mau ikut berperang karena berseberangan pendapat dengan rajanya. Namun kemudian dibujuk oleh ibunya, seorang dewi dalam mitologi Yunani. Adegan ibu membujuk anaknya itu digambarkan dengan apik dalam film itu.
     Ibunya menasehati Achilles......."Anakku, akulah yang melahirkanmu, membesarkanmu dengan panuh kasih sayang. Kini engkau telah tumbuh menjadi seorang pemuda perkasa, bahkan seorang panglima legiun. Kalau kamu tidak mau ikut berperang, maka kamu akan hidup berbahagia disini, dikampung halamanmu. Engkau akan menikah dengan gadis pujaanmu, kemudian mempunyai anak, dan anak anakmu akan tumbuh dewasa, cantik cantik dan ngganteng. Kemudian akan datang masa tuamu, dan kemudian kamu akan mati. Jasadmu dikuburkan dan namamu akan dilupakan orang untuk selamanya.
     Namun kalau Engkau ikut berperang, setidaknya engkau telah berbuat sesuatu untuk negaramu. Meskipun akhirnya kamu akan mati mati dalam peperangan itu, namun peperangan akan kamu lakukan adalah perang besar yang akan dikenang selama seribu tahun yang akan datang.
      Dan akhirnya Achilles berangkat berperang dipihak Athena, menuju kerajaan Troya. Dalam peperangan itu akhirnya Achilles memang tewas seperti ramalan ibunya. Namun perang Troya adalah perang besar yang dikenang sepanjang masa. Nama Achilles juga dikenang terus sebagai pencetus ide Kuda Troya.....

Lima
     Dahulu kala tersebutlah seorang tukang emas yang sangat terkenal. Banyak raja, pangeran, puteri yang memesan perhiasan emas darinya. Perhiasan emas buatan situkang emas memang terkenal sangat bagus, indah dan halus. Namun bagaimanapun juga, usia akhirnya berangkat tua juga.
    Sadar akan hal itu, sang raja bertitah untuk memanggil si tukang emas. Setelah menghadap, sang Raja lalu bertitah : " Buatkan aku sebentuk cincin yang sangat bagus, yang belum pernah dibuat orang sebelumnya". Si tukang emas menyanggupi, dan beberapa hari kemudian perhiasan cincin itu telah selesai dan dihaturkan kepada sang raja.
    Raja rupanya sangat terkesan akan indahnya cincin emas itu. Kemudian beliau mengembalikan kepada si tukang emas sambil bertitah : " Tuliskan di cincin ini sebentuk tulisan yang menyebabkan engkau sangat terkenal". Si tukang emaspun membawa kembali cincin emasnya kerumah dan merenung, tilisan apa yang akan ditulis di cincin ini. Sehari, seminggu, sebulan, akhirnya si tukang emas menemukan satu tulisan yang sangat singkat, lalu dituliskan di cincin emas sang raja. Tulisannya berbunyi This too shall pass. Inipun akan seger berlalu.
    Lalu cincin emas itu dihaturkan lagi kepada sang raja. Dan benar, beberapa saat kemudian., si tukang emaspun berlalu alias meninggal dunia.
     Raja lebih terkesan lagi akan kata kata mutiara si tukang emas. Kitapun akan segera berlalu. Sebelum berlalu, apa yang bisa kita lakukan untuk sesama?. Sejak saat itu sang raja semakin giat dalam membangun negaranya. Semua fasilitas untuk rakyat, kesejahteraan rakyat dsb dsb dibangunnya. Dan pada saat sang raja berlalu, wafat, maka sang raja dikenang oleh rakyatnya sebagai raja yang hamemayu hayuning bawono, hambeg parama arta, gung binathoro, berbudi bawa leksono.......(diambil dari tulisan bp. Komarudin Hidayat) 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar