Gaji dan fasilitas, dari pejabat sampai karyawan...

     Syahdan, pada masa kekhalifahan dulu, ada seorang istri khalifah yang ingin sekali makan suatu makanan yang enak dan mewah. Katakanlah pada masa itu adalah makanan dari bahan kacang kacangan. Namun apa daya, gaji sebagai khalifah yang diberikan kepada sang istri sangat kecil. Maka sang istri mulai menabung sedikit sedikit, dari hari kehari untuk bisa membeli makanan yang diidamkan. Disisihkan uang belanja yang diberikan oleh khalifah sedikit sedikit, mengirit sedemikian rupa agar keinginannya dapat terpenuhi.
     Setelah dirasa cukup untuk membeli makanan idamannya, maka diserahkanlah uang hasil menyisihkan belanja harian itu kepada khalifah, sambil bermohon untuk dibelikan makanan yang diidamkan. Lalu sang khalifah bertanya  
" Dari mana kamu dapatkan uang ini, wahai istriku?"
 Lalu sang istri menjawab : " Dari menyisihkan belanja harianku, wahai Khalifah...".
"O, berarti kamu masih bisa menyisihkan uang gajiku untuk keperluan rumah tangga kita?.
"Betul, ya khalifah"
"Kalau begitu, gajiku sebagai khalifah terlalu banyak. Gajiku diambil dari uangnya umat, jadi kita tidak boleh menggunakan dengan semena mena"
Alih alih dibelikan sesuai keinginan istrinya, uang itu dikembalikan oleh khalifah ke kas negara, karena merasa gajinya terlalu besar.
      Itu duluuu.....dan mungkin juga hanya cerita kaum sufi, untuk memberi gambaran kepada kita, bahwa gaji yang kita terima berasal dari uang rakyat, yang tidak boleh terlalu besar, boros, padahal pelayanan yang kita berikan kepada rakyat mungkin tidak sesuai/ sebanding dengan gaji yang kita terima. 

Gaji dan fasilitas PNS/ pejabat negara
     Ada yang mengeluhkan bahwa gaji PNS itu sangat kecil. Betulkan?. Kalau dasarnya adalah beban kerja dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, bisa jadi gaji PNS itu sangat besar. Sebagai contoh, ada seorang staf dikantor, yang tugasnya hanya menerima surat, mengagendakan, mencatat, mengarsipkan, meneruskan kepada pejabat yang lebih tinggi dsb. Untuk kantor kantor kecil, berapa surat yang masuk?, berapa surat yang keluar?. Kadang tidak lebih dari 10 lembar/hari. Tapi karena golongan gajinya sudah tinggi, si PNS itu tetap menerima gaji tinggi sesuai golongannya.
    Diluar gaji, kadang mereka masih menerima tunjngan makan, lembur(walau nyatanya nggak lembur), honor, insentif dsb dsb. Jadi itung itung, sebenarnya gaji PNS itu sangat tinggi, kalau dasarnya adalah beban kerja dan pelayanan yang diberikan.
     Ya, memang ada yang beban kerja, tanggung jawab dan resikonya sudah sepadan dengan gaji yang diterima. Tapi hanya bagian bagian tertentu, instansi tertentu. Lainnya? kalau hari hari ngaplo klokap klakep, apa layak menerima gaji segede itu....
     Demikian juga fasilitas yang diterima. Mobil, motor dan fasilitas lainnya, kadang tidak sejalan dengan tugas yang diembannya. Kota, yang daerahnya sempit hanya beberapa kilometer, datar tanpa pegunungan, kok mendapat fasilitas mobil dobel gardan, itu untuk apa? Alasannya nanti kalau suatu saat mendapat undangan menghadiri acara di kabupaten yang berpegunungan. Walah walah... Mestinya kan cukup city car aja.
     Selainnya jenisnya, jumlah kendaraan dinas/ plat merah juga amat banyak. Dulu, satu dinas mungkin hanya ada satu dua mobil dan beberapa motor. Sekarang? bahkan capeg aja sekarang sudah terima motor dinas. Maka ya jangan heran kalau penggunaan BBM melonjak sangat tinggi. Pemanfaatan kendaraan dinas?, ya....20% untuk dinas dan 80% untuk kepentingan pribadi. Grobrachkkk.

Dari itu, wahai para PNS dan pejabat negara lainnya, jangan terlalu menuntut ada kenaikan gaji setiap tahun. Ingat, jika dasarnya adalah beban kerja, maka gaji PNS itu sudah tinggi sekali. Daripada menuntut kenaikan gaji, lebih baik ditata itu beban kerja, analisa jabatan, lalu tugas poko dan fungsi, sehingga antara beban kerja, tugas, tanggung jawab dan gaji yang diperoleh sepadanlah........

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar