Fried Rice / Nasi Goreng......Lho kok cuma untuk lomba?

     Nasi Goreng/ Fried Rice adalah salah satu masakan khas Indonesia yang mendunia. Entah sebenarnya nasi goreng ini masakan dari mana, namun dunia mengenal nasi goreng adalah masakan khas Indonesia. Bahkan ada lagu lama dari negeri kincir angin/ Belanda yang berjudul Nasi Goreng. Sedemikian terkenal dan familiarnya nasi goreng ini, sehingga tiap tiap daerah mempunyai msakan khas nasi goreng. Ada nasi goreng sea food, nasi goreng oriental/ ala cina, nasi goreng jawa, nasi goreng dengan campuran ikan asin, dsb dsb yang masing masing daerah membanggakan keunggulannya.
     Namun untyuk bisa mendunia, atau dikenal sebagai makanan khas Indonesia yang dikenal dunia, maka rasa nasi goreng ini ada standarnya. Jadi sebenarnya nasi goreng inio sudah ada standardisasinya. Cobalah rasakan nasi goreng yang dimasak oleh koki / chief di hotel hotel berbintang, pasti rasanya tiada berbeda. Kalau toh ada perbedaan, hanya sekedar improvisasi untuk menunjukkan kekhasannya.
     Ada satu hal yang menarik, bahwa nasi goreng ini paling sering dilombakan. Lomba Memasak Nasi Goreng untuk bapak bapak. Pada acara pemperingati tujuh belasan, ulang tahun Dharma Wanita, ulang tahun organisasi tertentu, maka lomba memasak nasi goreng ini hampir tidak pernah ketinnggalan.
     Jika ada acara tujuh belasan dan lomba memasak nasi goreng akan digelar, saya selalu menyarankan, mbok yang lain saja. Alasan saya, untuk acara semacam ini yang penting bukan  menangnya, tapi partisipasinya, ketawanya, santainya, dsb. Lomba balapan karung, memukul balon dsb lebih mengundang ketawa. Kalau lomba masak nasi goreng itu banyak yang tidak puas dengan keputusan juri. Banyak bapak bapak peserta yang bilang..."wah lha saya tiap hari masak nasi goreng kok disini kalah"......"anak saya itu paling senang dengan masakan nasi goreng bapaknya kok disini kalah"... dsb ungkapan yang nadanya tidak puas. Lha jurinya sendiri juga amatiran, hanya terdiri dari ibu ibu RT, maka jadilah lomba masak nasi ghoreng tingkat RT ini bukan ajang untuk senang senang, tapi malah bikin gondok.

Ada stardardisasinya
     Sebagai masakan khas Indonesia yang sudah mendunia, maka sekali lagi, nasi goreng ini sudah ada standardisasinya. Bumbu, rasa dsb sudah terstandardisasi. Para juru masak, koki, chief tinggal menguikuti standardisasi itu. Kalau toh ada improvisasi, misalnya ada nasi goreng hotel tertentu, dengan cita rasa ayam, ada dengan cita rasa sea food, oriental dsb, tapi bukan pada bumbu dasarnya.
      Seorang teman peserta lomba masak nasi goreng tingkat RT dengan bangga menyajikan hasil olahannya dan optimis menang. Tapi ternyata kalah, bahkan juara harapanpun tidak diraih, karena dalam memasak dia menambah bumbu trasi. Ada juga peserta yang menambah bumbu tempe semangit. Wah, lha kalau rasa yang seperti ini yang untuk konsumsi dirumah saja. Kalau untuk lomba, pasti kalah.

Minyak hanya untuk mensangrai bumbu
     Minyak, atau bisa diganti dengan margarin, atau minyak samin, itu hanya untuk mensangrai/ menggongso bumbu. Jadi hanya secukupnya untuk keperluan mensangrai itu saja. Mana kala kita melihat hasil olahan nasi goreng kok kemilau karena minyak, meskipun dengan alasan biar rasanya enak dll, pasti juga akan kalah. Banyak bapak bapak peserta lomba tidak paham tentang ini, sehingga dalam memasak nasi goreng, memakai minyak banyak banyak.
Bagaimana untuk tampil beda?
     Untuk tampil beda dengan peserta lain, kita bisa memilih beberapa improvisasi sbb:
  1. Jangan merubah bumbu dasar yang akan menyebabkan rasa tidak standar. Kita bisa merubah kombinasi atau takaran masing masing bumbu dasar, untuk menciptakan rasa khas, namun tidak merubah cita rasa.
  2. Bahan yang bukan bumbu dasar bisa kita tambahkan, misalnya, daging ayam, udang, sea food, sosis dsb.
  3. Asesori yang berupa sayur, bisa untuk menambah cita rasa, bisa untuk menambah penampilan dan bisa untuk menambah selera, seperti seledri, kobis, tomat, merntimun dsb, silahkan ditambahkan, dibentuk untuk untuk hiasan dsb.
  4. Bumbu dasar/ standar untuk nasi goreng tidak akan jauh jauh dari : bawang, merah, bawang putih, bawang bombay, kecap, saus tomat. Tinggal bagaimana kita membuat kombinasi, mana yang dilebihkan, mana yang dikurangi dsb, untuk menciptakan cita rasa dan rasa yang khas.
Selamat bertanding dalam lomba masak nasi goreng. Tapi kalau kalah jangan marah yaa....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar