BID’AH ITU APA SIH?



Satu
Seorang teman di facebook meng up load gambar unta dipadang pasir, lalu member komentar..”Kalau apa apa kamu anggap bid’ah, maka naik aja unta seperti jaman Rasulullah dulu...” Lalu sang teman itu berkomentar banyak dengan nada geram bahwa ada satu kelompok dalam Islam yang selalu menjelek jelek kelompok lain, dan menganggap ibadah dari kelompok lain itu bid”ah. Saya gak tahu kelompok mana yang senang menjelekkan kelompok lain, lain teman itu nadanya menjurus pada kelompok/ organisasi tertentu yang sebenarnya cukup besar dan berpengaruh di negara kita ini. Tapi kok contonya naik unta? Rasanya yang namanya bid’ah itu masalah peribadatan, ritual peribadatan, buka masalah kehidupan. Lha jaman nabi belum ada kendaraan mobil, sepur dsb, apa lagi facebook. Apa lalu ini juga akan dilarang dengan dalih bid’ah tadi? Orang harus naik unta, gak boleh makan nasi tapi makan kurma, pakai baju model arab...walah walah.....

Dua
Dikampungku ada seorang ibu, sebut aja namanya bu Sam. Beliau adalah ketua ranting sebuah organisasi wanita terkenal, juga seorang ketua kelompok pengajian yang sering diundang untuk mengadakan pengajian, tahlilan tujuh hari, empat puluh hari dst orang yang meninggal. Pada setiap pengajian, sebelum membaca Yasin – tahlil, beliau sering membuka dengan uraian, yang intinya rasa geramnya pada kelompok tertentu yang selalu mem bid’ah bid’ahkan kegiatan mereka. Beliau juga menyampaikan argumen tentang kegiatan ini bukan bid’ah, ada dasarnya, dsb dsb.

Tiga
Saya sendiri pernah mengikuti suatu kajian yang diselenggarakan oleh kelompok pengajian yang dituduh oleh dua kasus diatas tadi, suka membid’ah bidahkan kelompok lain. Ya, memang kelompok ini tidak sejalan dengan dua yang diatas tadi. Tapi ini dalam satu kajian ditempat tertutup dan terbatas, gak dikoar koarkan. Dikaji secara ilmiah, dicari mana dalilnya, mana yang pro, mana yang kontra dsb. Selanjutnya, terserah kepada peserta, mau ikut yang mana. Lha yang berkoar koar kan malah mereka yang baca yasin tahlil pakai pengerasd suara, pakai pembukaan yang menyatakan kegeramannya, dan semua orang jadi tahu adanya perbedaan (atau perpecahan) dikalangan Islam.

Lha definisi bid’ah itu apa sih?
      Saya sendiri gak tahu definisinya. Tapi pengertianku, adalah suatu ibadah yang diada adakan, yang tidak ada tuntunannya. Sebagaimana suatu hadist yang terkenal dari Bukhari – Muslim, “ Barang siapa orang yang mengada adakan dalam ajaran Islam ini, yang tidak ada sumbernya dalam Islam, maka urusan itu ditolak “. Dalam hadist Muslim diriwayatkan “Barang siapa yang berbuat suatu amalan yang tidak ada perintah dari kami, maka amalan tersebut ditolak”. Pengertianku, amalan itu ya ritual dalam ibadah, bukan kegiatan hidup sehari hari. Bukan kalau perpakaian harus pakai baju kayak nabi, makan harus makanan yang dimakan nabi, naik unta...wah lha gak bisa fesbukan dong.  Ya, kita serap aja hukumnya, misalnya pakaian gak harus kayak orang arab, tapi yang penting menutup aurat dan praktis. Makan gak harus kayak orang arab, yang penting halal dan adab adab makan dipenuhi. Lha kalau ibadah, bid’ah, sunnah atau wajib, yang penting kita tahu dasarnya, tahu filosofinya, tahu alur pikirnya, lalu terserah kita mau ikut yang mana.
     Ada satu puisi yang ditulis oleh ulama pada abad ke 4 Hijriah. Berarti sudah 400 tahun sesudah rasulullah wafat. Puisi itu isinya memang sangat bagus dan menyentuh perasaan. Dan banyak dibaca oleh kaum Muslimin. Kalau dibaca untuk peringatan, pengajian dsb, saya kira gak masalah dan bukan bid’ah. Tapi kalau kemudian ada tuntunan dari seorang ulama, yang mengatakan bahwa membaca puisi itu pada malam Jum’at, akan mendatangkan pahala dan dosa kita akan diampuni selama seminggu kedepan, lha yang gini ini gak ada dasarnya. Cari di Ayat berapapun, cari di hadist manapun gak akan ketemu. Barangkali yang seperti inilah yang disebut bid’ah.
    Ada lagi satu cerita, bahwa tulisan “ALLAH” dan “MUHAMMAD”   yang selalu didmpingkan sebagai hiasan di masjid itu sudah ada sejak surga diciptakan. Kedua tulisan itu menghiasi setiap pintu sorga. Sampai sampai ibu Hawa, waktu masih tinggal disorga, bertanya kepada Allah, “ Ya Tuhan, siapa sih Muhammad itu, kok namanya terpampang disetiap pintu sorga?” Lalu Tuhan menjawab “ O, itu kekasihku, tapi lahirnya masih nanti dimenjelang hari akhir” Wah, cerita macam ini jelas gak ada dasarnya. Kalau dikatakan bid’ah ya monggo aja.
    Masih banyak amalan amalan umat Islam yang memang gak ada dasarnya. Tapi karena sudah berurat berakar dalam kehidupan, ya susah untuk merubahnya. Saya gak bisa memberi argumentasi, tapi hanya berpesan aja, henmdaknya kita mempelajari dasarnya, Qur’an dan hadist, lalu filosofinya, alur berpikirnya, lalu selan jutnya terserrah kita mau ngikuti yang mana.
    Jangan menyalahkan orang lain. Tapi kita harus yakin bahwa yang kita pilih adalah yang benar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar