Bermula dari kota Solo sana, walaupun bukan khas Solo,
tengkleng menyebar dan menjadi masakan favorit bagi pemburu kuliner. Bahkan
pada setiap acara resepsi pernikahan dsb, tengkleng menjadi hidangan yang
diburu oleh para tamu. Ya, masakan yang terdiri dari tulang tulang, kaki dan
kepala kambing dengan kuah yang segar, encer, sedikit pedas dengan aroma rempah
yang sedang sedang saja, itulah sekilas masakan yang namanya Tengkleng.
Padahal, masakan aslinya dulu, waktu saya kecil dulu, tengkleng itu agak kental
dengan aroma rempah yang kuat. Isinya memang tulang, kaki dan kepala kambing.
Bumbunya sama dengan Gulai. Bedanya hanya isi, kalau gulai isinya jerohan
kambing, seperti babat, iso, paru, jantung, ginjal bahkan kadang diberi daging
kisi dsb. Dengan kata lain, tengkleng itu sebenarnya adalah versi murahnya
gulai.
Evolusi dan modifikasi
Hampir semua masakan yang menyebar luas dan diterima oleh
lidah berbagai daerah, rata rata telah mengalami modifikasi. Secara pelan
berubah, menyesuaikan dengan permintaan pasar dan selera konsumen, lama lama
terbentuklah satu masakan baru yang lain dengan aslinya dulu. Jadi jangan
pernah berkomentar bahwa tengkleng sekarang lain dengan tengkleng yang dulu.
Ya, memang lain karena telah disesuaikan dengan selera konsumen, pasar dan
kebutuhan.
Lalu apa bedanya dengan
gulai?
Ya, seperti yang saya katakan tadi, sebenarnya, dulu
tengkleng itu adalah versi murahnya gulai. Bumbunya persis sama, hanya isinya
yang beda. Tengkleng itu dulu adalah makanan rakyat kecil yang ingin makan
gulai namun gak kuat beli. Makanya lalu beli tengkleng yang agak murah karena
isinya tulang tulang doang. Lha kalau sekarang memang sudah agak berbeda,
bahkan bagi penikmat kuliner bisa membedakan, jauh berbeda. Dimana letak perbedaannya?
·
Isi:
kalau gulai isinya adalah jerohan dan daging kambing. Jangan harap menemukan
tulang pada gulai. Sedang pada tengkleng isinya adalah kaki, kepala dan tulang
kambing. Dewasa ini, karena sudah masuk gedongan, pesta, resepsi dsb, maka isi
tengkleng bukan hanya itu, tapi sudah ditambah daging dsb, kayak gulai.
·
Kuah:
kuah gulai cenderung lebih kental dengan santan dan lemak. Sedang kuah
tengkleng dibuat lebih encer sehingga terkesan segar bila disruput.
·
Bumbu:
bumbu gulai yang lengkap memang beraroma rempah yang kuat. Sedang pada
tengkleng ada bumbu yang dikurangi sehingga aroma rempah tidak begitu
menyengat. Ini juga disesuaikan dengan kuahnya yang lebih encer.
Inilah bumbu gulai yang
agak lengkap
Bumbu gulai aslinya dulu itu buuanyak sekalee, tinggal
bagaimana anda akan membuat, mana yang lebih diperbanyak agar menimbulkan aroma
rempah yang kuat. Palanya, atau kayu manisnya, atau cengkehnya, atau mesoyinya,
semua akan menjadi kekhasan masakan masing masing warung kuliner. Kira kira
seperti inilah bumbu gulai yang lengkap :
1. Bawang merah
2. Bawang putih
3. Ketumbar
4. Merica/ lada
5. Jinten
6. Cabe merah
7. Cabe rawit
8. Kunyit
9. Kapulaga
10. Jahe
11. Pala
12. Kayu manis
13. Cengkeh
14. Cabe jawa
15. Kelapa sangrai
16. Santan
17. Daun salam
18. Daun jeruk purut
19. Sere
20. Laos
21. Asam jawa
22. mesoyi
Nha...banyak to.., adapun jumlahnya
tergantung berapa bahan yang akan dimasak.
Agar mendunia dan
diterima masyarakat
Ya, agar mendunia itu memang perlu modifikasi. Bumbu gulai
yang saebanyak itu mungkin jaman sekarang banyak yang kurang sabar membuatnya.
Makanya para pamilik katering, warung makan, restoran dan hotel yang
menyediakan tengkleng lalu memodifikasi bumbu agar lebih praktis dan diterima
masyarakat. Masing masing masakan akan mempunyai kekhasan yang berbeda.
So....mari nikmati
tengkleng...........
0 komentar:
Posting Komentar