Naik bus umum/ bus bumel??.....melatih kesabaran!!

    Pemerintah dinilai gagal menyediakan angkutan umum/ angkutan masal yang nyaman bagi rakyatnya. Akibatnya rakyat, masyarakat akan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, mobil dan sepeda motor. Akibat lebih lanjut terjadi kemacetan dijalanan karena panjang jalan tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang terus meningkat. A kibat lebih lanjut juga, konsumsi BBM meningkat pesat sehingga pemerintahpun kelabakan untuk mengatasinya.
     Selain kegagalan Pemerintah dalam menyediakan dan mengatur angkutan umum, ini juga diperparah dengan tingkah laku pengelola kendaraan umum dan tingkah laku para awak kendaraan tersebut, yang memang membuat penumpang tidak nyaman. Banyak penumpang yang akhirnya kapok naik kendaraan umum. Kalau toh naik juga, itu karena terpaksa tidak ada pilihan lainnya.
      Saya adalah pengguna setia kendaraan umum. Bepergian kekota yang dekat seperti dari Magelang ke Jogja atau Semarang, saya lebih suka menggunakan kendaraan umum, yakni bus umum atau bus bumel. Jarang sekali menggunakan bus patas. Tapi, kita harus siap mental dan siap kesabaran penuh manakala kita menggunakan bus umum. Sebagai gambaran saja, suatu saat saya naik bis umum dari Semarang pulang ke Magelang. Dari terminal terboyo, bus berjalan pelan pelan sambil nyari penumpang. Begitu masuk tol, ngebutnya menakutkan. Lalu berhenti di kawasan Sukun. Disini ngetem cukup lama, bahkan lama sekali, menunggu penumpang dari arah kota. Setelah ada berita bus berikutnya sudah dekat, baru bus mulai berangkat. Total dari terminal Terboyo sampai berangkat dari Sukun, perlu waktu hampir empat puluh menit. Lalu bus berangkat dengan kecepatan sedang, sambil menaikkan penumpang disepanjang jalan. Berhenti lagi di terminal Bawen. Dari Sukun ke Bawen dibutuhkan waktu lima puluh menit. Lha, di Bawen ini bus ngetem lama sekali, hampir tiga puluh menit. Kemudian baru berangkat lagi menuju Magelang yang memakan waktu satu jam. Jadi total waktu yang dibutuhkan untuk jarak Semarang - Magelang yang hanya 76 km, lebih dari tiga jam. Dan Semarang - Jogja memerlukan waktu empat setengah jam. Termasuk ngetem, masuk terminal dsb.
     Ini juga diperparah dengan hadirnya pengamen yang setiap saat bisa masuk bus, baik dari terminal, halte, lampu merah dan tempat naik turun penjumpang lainnya. Jarak Semarang - Magelang, bisa jadi ada sepuluh pengamen yang naik turun. Demikian juga pedagang asongan yang jumlahnya sangat banyak yang bisa naik turun setiap saat. Semua ini jelas membuat perjalanan menjadi sangat tidak nyaman.
     Pengelola bus juga tidak bisa merawat  busnya. Mulai dari kebersihan, tempat duduk yang sudah rusak, bus yang tidak nyaman, bau tempat duduk dan ruangan dalam bus, maka lengkaplah ketidak nyamanan menggunakan angkutan umum. Kita menjadi rugi waktu, rugi kenyamanan, hati menjadi geram, badan cepat lelah dan seabreg keluhan lainnya bila mengggunakan angkutan umum.
     Untuk itu saya menyarankan, bila anda akan naik angkutan umum, siap siaplah untuk rugi waktu, siapkan uang receh bagi para pengamen dan yang penting menata hati dan perasaan agar tidsak menjadi jengkel.
     Mestinya juga pemerintah perlu segera membuat aturan agar bus umum dan angkutan umum lainnya menjadi lebih nyaman dan menarik minat para penumpang. Orang bepergian akan lebih memilih menggunakan angkutan umum ketimbang angkutan pribadi. Jalanan akan sedikit dibebaskan dari kemacetan dan komsumsi BBM bisa ditekan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar